SOLO, solotrust.com – Sepanjang bulan Ramadan ini, penjualan buah kurma meningkat cukup signifikan. Para pedagang kurma di Kota Solo bahkan meraup keuntungan yang cukup banyak.
Dalam pantauan Solotrust.com di sejumlah di Pasar Kliwon, Solo, permintaan kurma meningkat hingga tiga kali lipat.
“Dibandingkan dengan hari-hari biasa sangat meningkat jumlah permintaannya, kenaikannya bisa berkali-kali lipat karena biasanya kalau misalkan kurma itu kalau harian paling cuma beberapa jenis aja yang laku. Tetapi kalau misalkan puasa begini semua jenis laku,” ungkap salah satu pedagang kurma, Haikal kepada Solotrust.com, Selasa (5/4).
Meski tinggi permintaan, harga kurma saat ini cenderung stabil. Namun tak menutup kemungkinan harganya akan naik jika permintaan pasar meningkat dan stok menipis.
“Semua jenis kurma itu pasti naik setiap minggu, bahkan hitungan haripun bisa naik, tergantung kondisi barang beredar di pasaran,” lanjut Haikal.
Haikal menyebut stok kurma pada bulan puasa ini juga meningkat drastis apabila dibandingkan dengan hari biasa. Ia memiliki supplier dari beberapa kota, seperti Jakarta, Surabaya, dan Solo.
Beberapa jenis kurma yang dipasarkan yaitu Kurma Mesir, Kurma Ajwa, Kurma Sukari, Kurma Safawi, Kurma Tunisia Tangkai, Kurma Tunisia Madu. Jenis kurma yang paling banyak diminati yaitu Kurma Mesir dan Kurma Sukari.
Untuk perorangan pada umumya sering membeli Kurma Sukari atau Tunisia, sedangkan untuk masjid biasanya membeli Kurma Mesir.
“Kurma Sukari banyak disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut, dijual seharga Rp60 ribu per kilo dan Rp 150 ribu per 3 Kg. Sedangkan Kurma Mesir banyak disukai karena jumlah stok cukup banyak, kualitas kurma bagus dengan ukuran besar-besar, dan memiliki banyak varian merek, dijual seharga Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilo,” urai Haikal.
Pada bulan puasa kali ini, jumlah permintaan dan penjualan kurma tentunya berbeda. Pemilik Toko Kurma lain, Abu Bakar menjelaskan tahun lalu masih terdampak pandemi sehingga penjualan kurma tidak sebanyak tahun ini.
“Kalau dibandingkan tahun lalu ya sangat beda 200 persen sampai 300 persen kenaikannya, karena tahun kemarin kan terhalang sama pandemi itu malah dapat dikatakan tahun kemarin peredaran kurma hanya 20 persen. Jadi Ramadan kali ini benar-benar terasa,” tutur Abu Bakar. (Livia/Riesta)
(zend)