SOLO, solotrust.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyerahkan 147 sertifikat tanah dan rumah layak huni kepada warga di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon Solo, Rabu (6/4).
Penyerahan sertifikat ini merupakan tindak lanjut dari program kerja dari masa jabatan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Dulunya kawasan tersebut merupakan area pemukiman kumuh, kini sudah disulap menjadi tempat tinggal layak huni.
Dalam kesempatan tersebut Gibran menegaskan pada warga yang menerima sertifikat dari Program Daerah Agraria (Proda) untuk tidak dijualbelikan. Namun ia memberikan kelonggaran pada warga yang ingin menggadaikan sertifikat tersebut untuk modal usaha atau keperluan lain.
“Untuk sertifikat yang bisa ‘disekolahke’ (digadai) itu ya silahkan yang penting hari ini saya, pak Wakil Wali Kota, pak Rudi pak Ketua DPRD sudah menyerahkan sertifikatnya yang mau ‘sekolah’ ya monggo, yang penting jangan dijual,” tegas Gibran.
Pembangunan kawasan layak huni tersebut dulunya mendapatkan kendala pembebasan lahan, namun kini tidak ada permasalahan yang mengganggu lagi.
Menurut Gibran di kawasan tersebut masih ada beberapa yang harus dibenahi dan dibangun seperti fasilitas umum (fasum) dan taman.
“Rumahnya sudah bagus-bagus ya jangan dijual. Nanti ada PR dikit-dikit segera kita benahi, fasum-fasum, taman-taman segera kami perbaiki, ya tadi juga ada kekurangan kecil ya nanti segera diselesaikan oleh pak Kepala Dinas, tenang saja. Tapi ini overall sudah bagus sekali dan warga sudah antusias dan inilah kita doakan cepet selesai,” tukasnya.
Warga Kelurahan Mojo pun antusias menyambut program Pemkot Solo tersebut. Salah satu warga yang menerima sertifikat tersebut, Sarjoko, mengungkapkan kebahagiaannya.
Ia menyebut sertifikat tersebut menjadi harapan bagi masyarakat untuk dapat diakui keberadaannya sudah resmi didapatkan.
"Bersyukur berkah Ramadhan, mungkin ini doa para orang tua terdahulu sampe sekarang Allah mengabulkan hari ini mas wali kota dan mantan walikota datang kesini untuk membagikan sertifikat. Dimana sertifikat satu satunya harapan masyarakat untuk diakui keberadaannya," kata Sarjoko kepada Solotrust.com. (wieda/rahma)
(zend)
