KLATEN, solotrust.com - Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten kini menjadi desa percontohan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terbanyak.
Kepala Desa (Kades) Wunut, Iwan Sulistya Setiawan mengatakan, hingga saat ini pemerintah Desa (Pemdes) Wunut telah mendaftarkan sebanyak 1.165 warga sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami daftarkan mulai dari unsur perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RW, ketua RT, dan kepala keluarga (KK),” katanya kepada wartawan di Balai Desa Wunut, Selasa (26/04/2022)..
Ada sebanyak 447 pekerja wanita telah didaftarkan terdiri atas 413 peserta bukan penerima upah (BPU) dan 34 penerima upah (PU). Peserta BPU mulai dari pedagang hingga petani, sedang peserta PU adalah pengurus PKK dan Posyandu.
“Manfaat yang kami rasakan luar biasa. Ketika ada warga yang meninggal dan kami ikutkan BPJS Ketenagakerjaan, nantinya ahli warisnya yang akan mendapatkan santunan sebesar Rp42juta,” jelas Iwan Sulistya.
Pihaknya telah mendaftarkan warganya sejak 2020 lalu. Sementara Pemdes Wunut mendaftarkan perangkat desa pada program jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.
“Namun bagi warga diikutkan dalam program jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja,” ucapnya.
Lebih lanjut, Iwan Sulistya mengungkapkan, selama ini sudah ada klaim 15 peserta meninggal. Dan telah mendapat santunan kematian sebanyak Rp630 juta, sedangkan premi yang dibayarkan tidak sebesar itu.
“Jadi manfaatnya cukup luar biasa,” tambah dia.
Sumber dana untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan berasal dari pendapatan BUMDes Sumber Kamulyan.
“Rencana kami semua warga Wunut yang sudah bekerja akan kami daftarkan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dari KK, istri kepala keluarga, dan warga yang punya usaha produktif sudah kami daftarkan,” jelas Iwan Sulistya.
Sementara itu, Kepala Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Klaten, Noviana Kartika Setyaningtyas mengapresiasi Pemdes Wunut sudah mengikutsertakan warganya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Desa Wunut ini paling keren di Klaten. Desa satu-satunya yang mendaftarkan warganya, terutama yang sudah punya pekerjaan mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Kalau dulu warga desanya, sekarang ditambah perempuan pekerja,” bebernya.
Tercatat sejak 2020, BPJS Ketenagakerjaan Klaten sudah membayarkan santunan kematian di Desa Wunut.
“Kami sudah banyak membayarkan santunan kematian di sini. Santunan kematian sebesar Rp42 juta kami berikan langsung ke ahli warisnya,” jelas Noviana Kartika Setyaningtyas.
Peserta mandiri (BPU) BPJS Ketenagakerjaan di Klaten mencapai belasan ribu. Sementara peserta PU sudah tembus di angka 100 ribu lebih. Peserta PU ini biasanya dari sektor formal, yakni perusahaan, perkantoran, dan pabrik.
“Semoga, apa yang dilakukan pemdes ini bisa menular ke desa lainnya. Selama ini desa yang lainnya baru perangkat desanya. Belum sampai ke ketua RW, ketua RT, dan warganya,” terangnya.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tulung, Abdul Rohman mengapresiasi langkah Pemdes Wunut telah mendaftarkan warganya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Langkah ini luar biasa. Pemdes Wunut punya terobosan sehingga BUMDes-nya maju. BUMDes mendapatkan pendapatan asli desa yang bisa digunakan untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan. Saya mengajak warga untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten menyerahkan secara simbolis klaim jaminan kematian peserta atas nama Riyanto kepada ahli warisnya (anak) Dani Bayu Megantara dan menyerahkan bukti kepesertaan kepada 447 pekerja wanita di Desa Wunut.
Penyerahan secara simbolis dilakukan Kepala Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Klaten Noviana Kartika Setyaningtyas didampingi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tulung Abdul Rohman, Kepala Desa (Kades) Wunut Iwan Sulistya Setiawan serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Wunut. (jaka)
(and_)