Hard News

Cegah Kasus Hepatitis Akut, Pemkab Rembang Siapkan Langkah Preventif

Sosial dan Politik

11 Mei 2022 13:31 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, Ali Syofii. (Foto: Dok. solotrust.com/Muhammad Minan)

REMBANG, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mulai mempersiapkan langkah-langkah preventif untuk mencegah kasus hepatitis akut yang mulai merambah ke Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, saat ini tercatat 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut menyerang usia anak-anak.



Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, Ali Syofii mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat sebagai upaya preventif untuk langkah pencegahan agar penyakit mematikan itu tak sampai merambah ke Rembang.

"Kami senantiasa berkoordinasi dan sudah mengadakan rapat dengan pusat maupun provinsi terkait hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini," kata Ali Syofii kepada solotrust.com, Rabu (11/05/2022).

Diungkapkan, kasus hepatitis akut memiliki gejala cukup ekstrem, bahkan menyerang organ hati. Terlebih, pasien anak-anak belum memiliki kekebalan tubuh sempurna seperti orang dewasa.

Kendati demikian, belum ditemukan kasus serius mengarah ke penyakit hepatitis akut di Kota Garam itu. Namun, masyarakat tetap harus waspada, mengingat penyakit ini belum dipastikan dari mana sumbernya.

"Namun sejauh ini dapat kami sampaikan, di Rembang, kami Dinas Kesehatan belum menemui kasus semacam hepatitis ini," imbuhnya.

Ali Syofii menambahkan, untuk menambah upaya proteksi, pihaknya akan segera melaksanakan sampling agar penanganan dapat segera dilakukan jika ditemukan kasus mirip hepatitis akut.

Selain itu, jika terdapat pasien terdeteksi menderita penyakit tersebut akan segera dilimpahkan ke rumah sakit umum terdekat. Dengan begitu, harapannya agar segera mendapatkan perawatan intensif dengan fasilitas jauh lebih lengkap.

"Kami akan menyiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan, mulai dari FKTP, fasilitas kesehatan tingkat pertama, rumah sakit, dan kalau memang perlu sesuai arahan kementerian nanti kasus-kasus semacam ini rumah sakit yang kompeten menangani kasus ini," pungkasnya. (mn)

(and_)