YOGYAKARTA, solotrust.com - Guna meningkatkan jumlah mahasiswa di Papua dan Papua Barat, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berencana membuat sistem perkuliahan jarak jauh. Metode perkuliahan ini nantinya akan memanfaatkan sistem pembelajaran daring.
“Saya juga ingin meningkatkan jumlah mahasiswa yang ada di Papua maupun Papua Barat, ini akan kami tingkatkan terus,” Menristekdikti Mohamad Nasir saat memberikan pidato di depan pimpinan perguruan tinggi swasta dan pimpinan yayasan di lingkungan Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (7/3/2018) siang.
Menurut Nasir, salah satu permasalahan pendidikan di Papua dan Papua Barat adalah jumlah perguruan tinggi yang terbatas. Padahal jumlah calon mahasiswa dari daerah tersebut angkanya cukup tinggi.
Hal ini menurutnya sangat merugikan bagi anak-anak Papua yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Nanti akan kami bentuk kerja sama antara perguruan tinggi swasta yang ada di Papua maupun Papua Barat dengan perguruan tinggi yang sudah menyelenggarakan daring. Nanti perkuliahan tidak usah di Jakarta, tapi tetap di Papua maupun Papua Barat,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga telah meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk meningkatkan jaringan telekomunikasi di kawasan Papua dan Papua Barat. Harapannya, sistem daring yang akan dijalankan dengan dukungan jaringan telekomunikasi yang baik dapat menghubungkan antara Indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur.
“Jika berjalan lancar tentu saja ini akan menarik semakin banyaknya pemuda Papua melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Saat ini pembangunan jaringan sedang dilaksanakan di kawasan Merauke. Nantinya jaringan ini akan dikoneksikan antarkabupaten di Papua. (adam)
(way)