Pend & Budaya

Siswa Ini Tolak Corat-Coret Seragam Sekolah Saat Lulus Sekolah

Pend & Budaya

20 Mei 2022 01:31 WIB

Margil Banafanu dan seragam sekolahnya (Foto: Facebook Margil Banafanu)

Solotrust.com - Momen kelulusan sekolah identik dengan perayaan hura hura, menyemprot pakaian seragam sekolah dengan cat lalu konvoi keliling kota dengan sepeda motor. Ekspresi kegembiraan cenderung berlebihan itu dilakukan karena para siswa merasa telah berhasil menamatkan pendidikan di bangku sekolah.

Namun, ada hal berbeda dilakukan seorang siswa SMA di suatu daerah. Lewat akun Facebook Margil Banafanu, ia membagikan pandangan tentang perayaan kelulusan.



Sebagai pelajar, Margil mengaku tak setuju dengan perilaku perayaan kelulusan cenderung tidak bermanfaat. Ia lebih memilih menghargai seragam yang menemaninya dari awal SMA hingga dinyatakan lulus sekolah.

"Bagaimana mungkin aku menodaimu, sementara kau saksi perjalananku dalam menempuh pendidikan di SMA," tulis Ragil di akun Facebooknya baru-baru ini.

"Bagaimana mungkin aku menodaimu, sementara di bagian dada kiri menempel bendera kebangsaan Indonesia," lanjutnya.

"Jika aku tega menodaimu, berarti aku tidak bisa menghargai orang tuaku yang susah payah membelimu dengan keringatnya. Jika aku menodaimu apalah daya hasil pendidikan selama tiga tahun ini," tambahnya.

Netizenyang membaca postingan pemilik akun ini pun merasa salut dan terkesan dengan pandangannya.

"Sama kaya aku daripada mencorat-coret seragam SMP hingga SMK, bukan hanya menghargai, melainkan betapa susahnya orangtua, jerih payah bekerja keras membelokkan seragam sekolah. Salut," tulis akun Facebook Gagah FE.

Namun, ada pula yang kontra dengan pernyataan pemilik akun dan menyebutnya sebagai orang yang tak bisa bergaul sewaktu menjadi siswa. Sementara itu, akun lain menyebutkan kesamaan caption yang dituliskan dengan akun Facebook lainnya. (dd)

(and_)