KLATEN, solotrust.com- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen saat menghadiri Gerakan Masyarakat (Germas) di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara mengajak masyarakat membudayakan hidup sehat.
“Kami bersama Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat di sini untuk hidup sehat,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/06/2022).
Diungkapkan, saat menjadi narasumber dalam sosialisasi Germas banyak pertanyaan masuk dari para peserta, di antaranya terkait iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta penggunaan mobil ambulans dari Dinas Kesehatan ada oknum menarik biaya yang tidak pantas.
“Pertanyaan tersebut kami advokasi persoalan-persoalan seperti itu, termasuk masyarakat yang seharusnya mendapatkan haknya sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN BPJS, namun belum mendapatkan haknya, maka akan kami avokasi secara bersama sama,” jelas Muchamad Nabil Haroen yang biasa disapa Gus Nabil.
Dikatakan, warga negara benar benar tidak mampu harus memperoleh haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan milik negara secara gratis.
“Jika menemukan warga yang benar benar tidak mampu dan belum memiliki BPJS KIS atau PBI, laporkan kepada tim kami, biar kami kawal untuk mendapatkan BPJS KIS dari pemerintah,” tegasnya.
Muchamad Nabil Haroen sangat menyayangkan apabila ada oknum meminta biaya tidak wajar atas penggunaan mobil ambulans dari tempat pelayanan Dinas Kesehatan.
”Mestinya pasien yang minta diantar dengan mobil ambulans dari rumah sakit itu tidak dipungut biaya lagi karena itu sudah bagian dari pelayanan rumah sakit. Kalau sampai ada yang minta bayaran yang tidak wajar, itu keterlaluan,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Politeknik Kesehatan Jakarta 3, Yufi Supartini yang menjadi narasumber dalam acara sosialisasi Germas mengatakan, pihaknya merasa senang karena peserta sosialisasi sangat antusias dalam mengikuti acara.
”Ternyata warga Klaten itu kritis dan pinter ya. Saya sangat senang sekali pada hari ini. Para peserta sosialisasi sangat antusias dan kritis dalam menyampaikan pertanyaan,” kata dia.
Yufi Supartini menjelaskan, Politeknik Kesehatan Jakarta 3 merupakan salah satu perguruan tinggi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan diberikan tugas untuk melaksanakan sosialisasi gerakan yang harus dilakukan seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan hidup sehat.
”Gerakan hidup sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh warga masyarakat harus ikut bertanggung jawab akan hidup sehat secara mandiri,” ujarnya.
Politeknik Kesehatan Jakarta 3 merupakan salah satu dari 38 Poltekes di Indonesia. Selama tujuh tahun bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan bermitra dengan Komisi IX DPR RI dan unsur-unsur masyarakat. (jaka)
(and_)