Hard News

Pabrik Pengolahan Garam Senilai Rp900 Miliar Beroperasi di Gresik

Hard News

11 Maret 2018 22:31 WIB

Garam menjadi salah satu bahan baku pokok sejumlah sektor manufaktur untuk menopang keberlanjutan produktivitasnya. Terkait itu, dioperasikanlah pabrik pengolahan garam senilai Rp900 miliar di Gresik, Jawa Timur (kemenperin.go.id)

GRESIK, solotrust.com - Kinerja industri nasional akan semakin tumbuh dan berdaya saing apabila ketersediaan pasokan bahan baku bisa terjaga. Garam menjadi salah satu bahan baku pokok sejumlah sektor manufaktur untuk menopang keberlanjutan produktivitasnya. Terkait itu, dioperasikanlah pabrik pengolahan garam senilai Rp900 miliar di Gresik, Jawa Timur.

“Jadi, garam mendukung supply chain dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Untuk itu, kami terus mendorong investasi baru atau ekspansi di sektor industri pengolahan garam di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada Peresmian Pabrik Pengolahan Garam Industri dan Konsumsi PT UNIchemCandi Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Gresik, Jawa Timur, pekan ini, dilansir dari laman resmi Kementerian Perindustrian RI, kemenperin.go.id, Minggu (11/03/2018).



Menperin memberikan apresiasi kepada PT UNIchemCandi Indonesia atas sumbangsihnya membangun ketahanan pangan nasional melalui pembangunan pabrik pengolahan garam industri dan konsumsi berbasis teknologi tinggi. 

“Ini sejalan dengan program pemerintah, yaitu swasembada garam. Selain itu mampu berkontribusi terhadap perekonomian kita,” ujarnya.

Adanya pembangunan pabrik baru milik PT UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Airlangga meyakini, struktur industri nasional semakin kuat dan dalam sehingga akan mampu kompetitif di pasar domestik maupun ekspor.

“Inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia, membuat industri pengolahan di dalam negeri. Apalagi, industri-industri yang menyerap bahan baku garam merupakan sektor andalan,” tutur dia.

Menperin pun mendorong UNIchemCandi Indonesia agar terus memperluas usahanya, bahkan bisa menaikkan kapasitas produksi hingga sepuluh kali lipat. Dengan begitu, dapat memasok permintaan pasar dalam negeri.

Sementara Direktur Utama PT UNIchemCandi Indonesia, Unn Harris, menyampaikan pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Melalui pembangunan pabrik baru ini, perusahaan telah melakukan investasi pengolahan garam dengan proses washing dan refinery.

Pabrik seluas 8 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp900 miliar terdiri dari tiga lini produksi. Dua lini untuk garam pencucian dan satu lini untuk garam rafinasi. Dengan kapasitas terpasang saat ini mencapai 300 ribu ton per tahun, UNIchemCandi Indonesia merupakan industri pengolahan garam terbesar di Indonesia.

“Rincian kapasitas produksi sekarang untuk garam rafinasi sekitar 70 ribu ton pertahun, sedangkan garam pencucian sebanyak 180 ribu ton pertahun. Namun, pabrik kami ini bisa diperluas lagi hingga lima lini dengan total kapasitas produksi mencapai 450 ribu ton pertahun,” ungkap Unn Harris.

(and)