SOLO, solotrust.com - Pembukaan Semanggi Festival yang diselenggarakan di Lapangan Losari, Kec. Pasar Kliwon, Solo pada Senin (27/6) sore berlangsung meriah meskipun kondisi lapangan becek.
Ini merupakan ketiga kalinya festival tahunan tersebut diselenggarakan usai terhenti akibat pandemi Covid-19 selama 2 tahun belakangan.
Mengangkat tema “Dhandhang Arum Wijil Endahing Trapsila”, pembukaan diawali oleh penampilan Reog Ponorogo dan Tari Gambyong yang dibawakan oleh masyarakat setempat. Kemudian dilanjutkan oleh prosesi penuangan dawet secara simbolis oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Lurah Kelurahan Semanggi, Aris Suharto, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat potensi kesenian dan UMKM yang sempat terdampak pandemi Covid-19 di Kelurahan Semanggi.
“Festival semanggi ini dilaksanakan oleh karang taruna Kelurahan Semanggi yang mengangkat potensi kesenian yang ada di kelurahan semanggi, mulai dari tari gambyong, reog ponorogo, karawitan, ketoprak dan keroncong,” kata Aris.
“Keinginan kami juga dari acara ini untuk mengangkat UMKM yang ada di Kelurahan Semanggi, karena di masa pandemi UMKM yang ada di Kelurahan Semanggi kesulitan dalam memasarkan dan sangat terdampak,” lanjutnya.
Penyelenggaraan festival ini mendapat respon yang meriah dari masyarakat sekitar, salah satunya Retno (52), warga Kelurahan Semanggi, yang mengaku senang dan bersemangat meskipun kondisi lapangan becek.
“Senang ya mas pastinya, karena kan seru banyak jajanan sama hiburan, ya walaupun lapangannya becek terkena hujan tapi gakpapa,” ungkap Retno.
Sebagai informasi, Semanggi Festival akan diselenggarakan selama enam hari dari tanggal 27 Juni hingga 2 juli 2022. Selain dimeriahkan oleh berbagai macam UMKM Semanggi, seperti makanan, permainan, hingga handycraf, festival ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai penampilan budaya seperti campursari, orkes keroncong, semanggi carnival, dan fashion show. (dds/sap)
(zend)