Hard News

Pembebasan Lahan 70 Rumah untuk Pembangunan Rel Palang Joglo, Warga: Harga Sudah Sesuai

Jateng & DIY

7 Juli 2022 14:38 WIB

Penerimaan uang pembebasan lahan dan bangunan dampak pembangunan jalur rel kereta layang di Simpang Joglo dilakukan secara cashless. (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com - Pembangunan jalur elevated atau rel layang di Simpang Joglo, Mojosongo, Solo telah dimulai pada awal Juni 2022 lalu. Kini Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Tengah mulai melakukan ganti untung atas tanah dan bangunan di sekitar pembangunan yang terdampak proyek ini.

Sebanyak 70 tanah dan bangunan milik warga serta 7 fasilitas umum di Kelurahan Nusukan telah diganti rugi. Para warga menerima uang pembebasan lahan tersebut yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Kantor Kelurahan Nusukan pada Rabu (6/7).



PantauanSolotrust.com, mereka rata-rata senang menerima uang hasil pembebasan atas bangunan yang dimilikinya lantaran sesuai dengan harga jual, meski telah tinggal selama puluhan tahun di sana.

Salah satu warga Sukarto (77) asal Bonorejo RT. 02 RW. 15 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari mengaku senang dengan jumlah ganti untung dan siap untuk berpindah ke wilayah lain.

"(Besaran ganti rugi) sudah cukup. Saya 66 tahun menempati (rumah tersebut). Rencana besok mau pindah di rumah baru, (uang ganti rugi) lainnya untuk anak dan cucu sama biaya hidup," ujar Sukarto.

Ia menyebut ikhlas meninggalkan rumahnya untuk kepentingan yang lebih besar.

"Kan buat kepentingan bersama, ya saya sudah ikhlas sejak pertama. Sudah terima dengn lapang dada," lanjut Sukarto.

Senada dengan Sukarto, Jarno (61) warga Bonorejo RT. 01 RW. 15 yang telah menempati rumahnya sejak tahun 1980 lalu mengaku senang meski harus pindah. Bahkan ia menyebut dirinya yang sebelumnya memiliki warung kelontong tersebut sudah merencanakan perpindahannya.

"Pindah ke daerah Pundung Gede, beli rumah lagi. Yang lainnya dibagi ke tiga anak. Saya ikut ke (anak yang) paling kecil. Lainnya untuk makan sehari-hari saja. Kalau (rumah yang baru) bisa buka warung ya buka lagi," ungkap Jarno.

Sedangkan Wagimin (75), warga RT. 01 RW. 18 Ngayu Timur bahkan mendapat ganti untung atas tanah, bangunan, serta tanaman miliknya.

"Sepertiga (tanah)nya. 61 meter2 dari 174 meter2. Pokoknya cukup buat ganti rumah baru," ungkap Wagimin.

Sementara itu Wali Kota Solo, Gibran mengapresiasi respon masyarakat yang menyambut baik program ganti rugi tanah ini.

"Terima kasih sekali untuk semua warga yang ada di sini. Jadi semakin cepat kita menyelesaikan hal-hal non teknis seperti ini. Pembangunannya bisa sesuai timeline bisa on time semua," ungkap Gibran.

Pihaknya berharap dengan proses yang cepat dapat segera menyelesaikan proses pembangunan.

Anggaran ganti rugi berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2022. Proses penggantian rugi dilakukan secara cashless payment atau tanpa uang tunai melalui rekening bank.(riz)

(zend)