SOLO, solotrust.com - Pembangunan jalur kereta api (KA) elevated atau rel layang yang berada di Simpang Joglo, Mojosongo, Solo telah dimulai pada 7 Juni 2022.
Site Manager WIKA-BKU (KSO), Dendy Purbowo menyebut rencananya akan ada tiga tahapan pembangunan yang rampung pada Agustus 2023 mendatang.
Pada tahap I akan dilakukan relokasi saluran box culvert (pengerjaan gorong-gorong) dan detour track (peralihan jalur) kereta api yang dilaksanakan pada 7 Juni - 8 Juli 2022. Selanjutnya pada tahap II periode bulan Agustus 2022 - Januari 2022 dilakukan pembangunan pondasi dan struktur pilar jembatan. Sementara untuk tahap III di bulan Januari - Oktober 2023 akan dilakukan pemasangan dek atau kerangka baja bagian atas jembatan.
Lebih lanjut Dendy menjelaskan pada tahap I nantinya rel kereta api akan digeser sejauh 9 meter agar jalur kereta api tetap dapat beroperasi selama pembangunan berlangsung.
"Agar kita bisa membangun struktur jembatan itu sendiri, titik untuk rel yang lama ini nanti akan kita geser 9 meter ke arah Barat. Jadi nanti ketika kita membangun struktur jembatannya, kereta api masih tetap dapat beroperasi," lanjutnya.
Saat pembangunan tahap I, kendaraan kecil masih dapat melewati Simpang Joglo dengan rekayasa lalu lintas, namun kendaraan besar harus melalui jalan tol.
Dendy menjelaskan, penutupan Simpang Joglo secara total baru akan dilakukan pada tahap III pembangunan, karena merupakan tahap krusial.
"Untuk bagian krusial tentunya nanti ada di tahap ketiga pembangunan. Itu saat air action atau pemasangan kerangka baja jembatan di situ kita menggunakan alat berat atau crane untuk mengangkat (material bangunan) sehingga akan menutup jalan tersebut. Jadi posisi alat akan otomatis menutup jalan. Kita tutup semua jalan secara total di tahap ke tiga tersebut, namun itu akan kita kerjakan di tahun 2023," paparnya.
Jembatan Simpang Joglo diklaim sebagai jembatan rel layang dengan bentang terpanjang se-Indonesia. Untuk itu, pihak Wika perlu berhati-hati memilih material bangunan.
Dendy menyebut rangka baja pipa yang digunakan dapat mencapai lingkar 1,2 meter.
"Untuk material jembatannya kita menggunakan rangka baja pipa dengan diameter dari 800-1200 sentimeter dengan variasi ketebalan. Dan penyambungan antara pipa-pipa tersebut menggunakan sistem welding atau pengelasan," lanjutnya.
Atas dilakukannya proyek pembangunan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memaklumi dan dapat menyesuaikan rekayasa peralihan lalu lintas.
"Pastinya terdampak (proyek pembangunan), tapi kita sebisa mungkin, seminimal mungkin untuk mengurangi dampak tersebut. Saya mohon maaf dan mohon dimaklumi karena ini demi pembangunan di Kota Solo agar menjadi lebih baik," tukasnya. (riz)
(zend)