REMBANG, solotrust.com - Sebagai salah satu upaya peningkatan sistem birokrasi yang ringkas dan efesien dalam menjalankan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Rembang bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Rembang mencanangkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami statistik di Kabupaten Rembang.
Desa yang dicanangkan sebagai Desa Cantik meliputi Desa Pandean, Desa Punjulharjo dan Desa Pasarbanggi. Ketiga desa di Kecamatan Rembang itu secara resmi dicanangkan oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz di Gedung serba guna Desa Pandean, Kamis (7/7).
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyambut baik pencanangan 3 Desa Cantik yang diakukan oleh BPS. Menurutnya Desa Cantik akan memberikan banyak keuntungan bagi pembangunan desa kedepan.
“Ini akan menjadi bola yang akan direbut oleh semua desa. Kalau desa tidak punya ini, pasti akan ketinggalan. Bappeda pasti akan mempotret desa yang sudah punya satu data, kalau tidak pasti ditinggal,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Hafidz pihaknya meminta Camat agar segera bergerak untuk ikut mencanangkan Desa Cantik di wilayahnya menyusul 3 Desa yang sudah dicanangkan. Dengan begitu tidak hanya mampu menjadi desa yang berdayaguna tetapi juga mampu mengembangkan desanya melalui data yang lengkap dan akurat.
“Ketika data berkualitas dan valid, tidak akan ada cekcok di Desa. Karena pada hakekatnya negara ya desa itu, maka tepat sekali kalau Pak Presiden menyampaikan kita membangun negara dari desa, dari pinggiran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana menjelaskan, ada 4 hal yang menjadi tujuan dari Desa Cantik yang disusun BPS. Meliputi meningkatkan literasi statistik, standarisasi pengelolaan data statistik, optimalisasi penggunaan data statistik, dan membentuk agen statistik pada level desa/kelurahan.
“Jadi dengan adanya literasi statistik diharapkan masyarakat mengerti bahwa salah satu penyebab kemiskinan diantaranya adalah terjadinya peningkatan inflasi. Harga-harga semakin meningkat, sehingga orang yang sebelumnya mampu menjadi tertekan dan tidak mampu,” pungkasnya. (mn)
(zend)