Serba serbi

Mengenal Insecure, Penyebabnya, Bentuknya, Hingga Cara Mengatasinya

Kesehatan

14 Juli 2022 15:27 WIB

ilustrasi insecure. (Foto: Pixabay/darksouls1)

Solotrust.com - Insecure menjadi salah satu istilah yang banyak dipakai anak-anak muda saat ini, yang menggambarkan perasaan tidak percaya diri.

Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (13/7), Dosen Fakultas Psikologi UGM, Acintya Ratna Priwati, menjelaskan insecure merupakan perasaan tidak mampu, kurang percaya diri, disertai dengan ketidakpastian dan kecemasaan akan tujuan, kemampuan maupun hubungan dengan orang lain.



"Insecurity ini bisa muncul dalam berbagai bentuk yang secara umum terkait dengan perasaan ditolak, tidak dicintai, merasa terisolasi dan lainnya," terangnya.

Perasaan tersebut dikatakan Acintya dapat muncul karena secara alami manusia telah terbiasa membandingkan diri, memberikan penilaian, maupun mengevaluasi diri.

Salah satunya karena pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan. Pengalaman tersebut bisa berupa komentar negatif dari orang yang dianggap penting ataupun melihat pengalaman orang lain yang kurang menyenangkan. Kondisi itu menjadikan seseorang ingin menghindari perilaku tersebut dan menyesuaikan perilaku.

"Peristiwa ini terekam dalam memori tidak sadar dan membentuk pola perilaku tertentu pada diri kita maupun orang lain (critical inner voices)," jelasnya.

Faktor lainnya adalah berada dalam situasi yang melibatkan kecemasan sosial. Misalnya, terlibat dalam aktivitas yang dijalani bersama orang lain sehingga orang lain memperhatikan diri kita maupun sebaliknya diri kita berpusat kepada orang lain.

Hal itu menyebabkan munculnya pemikiran membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

"Insecure ini juga timbul karena kepercayaan diri yang tidak tinggi," imbuhnya.

Acintya memaparkan ada berbagai bentuk insecure. Salah satunya dalam relasi pertemanan akan ada perasaan untuk terus menerus membandingkan diri dengam teman dalam kelompok. Lalu merasa lebih rendah ataupun iri terhadap pencapain teman dalam kelompok.

"Membandingkan diri dengan lingkungan itu hal wajar, tetapi tugas kita adalah mengubah rasa negatif dalam diri menjadi motivasi untuk jadi individu yang lebih baik," paparnya.

Dalam relasi hubungan romantis, insecure bisa muncul dalam bentuk cemburu, bergantung secara berlebihan, selalu mencari persetujuan, maupun bergantung dengan pasangan.

Sementara dalam relasi hubungan kerja, insecure bisa berupa terus merasa kompetitif dalam berbagai bidang, memberi alasan untuk mengkritisi orang lain, atau justru menunda pekerjaan maupun tugas yang diberikan.

"Walau manifestasi perilakunya beragam, namun kunci perilakunya adalah memperlihatkan ke orang lain bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain," jelasnya.

Lebih lanjut Acintya menjelaskan bahwa rasa insecure berdampak pada kehidupan seseorang. Orang yang merasa insecure kurang bisa menerima diri sendiri karena tidak melihat keadaan secara objektif. Hal ini berakibat pada perilaku sabotase diri seperti perfeksionis atau justru menunda tugas/pekerjaan.

Lalu orang yang merasa insecure sangat bergantung pada penilaian orang lain. Kondisi ini muncul karena diri sendiri kurang mendapatkan suplai dukungan bagi diri sendiri.

Disamping itu insecure juga berdampak pada hubungan dengan orang lain. Sebab, insecurity membuat seseorang mudah tenggelam dalam perasaan negatif yang akan berujung pada perasaan negatif lainnya.

Adapun tentang cara mengatasi insecurity, Acintya menyampaikan bahwa perlu untuk mengenali kondisi diri sebaik mungkin. Kapan diri dalam kondisi terbaik maupun terburuk.

Selanjutnya adalah menerima emosi dan perbandingan diri yang dilakukan oleh diri secara otomatis. Kemudian mencari umpan balik dari orang yang dapat dipercaya dan menyampaikan secara lugas.

"Jika kurang nyaman menyampaikan langsung maka bisa mengurai isi pikiran diselembar kertas bisa membantu menyalurkan emosi," jelasnya.

Cara lain adalah belajar dari kesalahan dengan menguatkan self esteem maupun self confidence. Kemudian melakukan hal terbaik untuk mengejar tujuan personal dan terbuka terhadap berbagai strategi pengembangan diri. Jika dirasa membutuhkan bantuan, maka disarankan menghubungi profesional. (Lin)

(zend)