REMBANG, solotrust.com – Antibiotik tak boleh dikonsumsi sembarangan dan harus dihabiskan sesuai resep, meski pasien merasa sudah sembuh dari sakit.
Demikian disampaikan Ketua Tim Komunikasi, Informasi, Edukasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, Novi Eko Rini, saat sosialisasi keamanan obat dan makanan kepada ratusan bidan serta kader kesehatan desa di Gedung Serba Guna Kecamatan Sulang, Minggu (13/04/2025). Menurutnya, penggunaan antibiotik tak tuntas dapat menyebabkan resistensi, kuman menjadi kebal terhadap antibiotik.
“Kalau kumannya kebal, nanti saat sakit lagi harus diberi antibiotik lebih kuat atau jenis lain yang mungkin lebih mahal. Ini tentu merugikan pasien,” kata Novi Eko Rini, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengaku prihatin dengan masih tingginya kasus resistensi antibiotik akibat konsumsi tak tepat.
“Banyak yang menghentikan obat saat merasa sembuh. Akibatnya, penyakit tidak sembuh tuntas dan bisa kambuh lebih parah,” bilangnya.
Edy Wuryanto pun menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan dan kader desa sebagai garda depan dalam edukasi masyarakat. Dengan begitu, para bidan dan kader kesehatan diharapkan dapat menyebarluaskan informasi tersebut kepada warga di lingkungan masing-masing.
(and_)