SOLO, solotrust.com - Pelaksanaan kelas virtual di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Solo untuk satu rombongan belajar (Rombel) Kecamatan Pasar Kliwon masih tertunda hingga Rabu (20/7).
Kepala SMAN 2 Solo Maryadi mengatakan sedianya kelas virtual dapat terlaksana pada minggu ini di pekan pertama masuk sekolah.
Ia menyebut, orang tua siswa masih menginginkan anak mereka mendapatkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
"Terus terang Senin (18/7) sebenarnya mulai, tetapi anak-anak belum siap. Orang tua penginnya tatap muka," katanya ditemui Solotrust.com, Rabu (21/7) siang.
Terkait hal itu, Maryadi meminta orang tua berkomunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menyampaikan usulan ke Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah VII Jawa Tengah (Jateng).
Ia menegaskan, pihaknya hanya pelaksana teknis di lapangan.
"Senin (18/7) kemarin kami orientasi, kami sambil menunggu orang tua minta seperti itu silakan dengan pemkot komunikasi silakan sampaikan ke cabdin (cabang dinas pendidikan)," ujarnya.
Ia menegaskan telah menyosialisasikan prosedur pelaksanaan kelas virtual ke orang tua dan anak sesuai dengan prosedur dari Disdik Jateng.
Sejauh ini, sudah ada 35 siswa yang telah melakukan daftar ulang dari total 36 siswa yang mendaftar di tahap awal.
"Lha untuk virtual kami sampaikan ke orang tua, minggu ini kami akan finalisasi lagi, petunjuk seperti ini, SK seperti ini, kami sampaikan ke orang tua," terangnya.
Sementara itu, selain meminta orang tua untuk menyampaikan usul ke Pemkot Solo dan Cabang Disdik Jateng VII, Maryadi juga mengharap orang tua tak memaksakan anaknya mengikuti pembelajaran virtual.
Ia menegaskan pihaknya siap menjalankan kelas virtual.
"Kami ingin anak jangan dipaksa, biar sejalan, terus terang kami virtual sangat senang," tuturnya.
"Kelas virtual kami menunggu orang tua katanya mau janji komunikasi dengan pemkot, pemkot dengan cabdin, kami tunggu," tambahnya.
Untuk diketahui, kelas virtual merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk mengantisipasi angka putus sekolah.
Kelas virtual di Solo diberikan ke peserta didik Kecamatan Pasar Kliwon yang tak lolos zonasi SMAN. Terlebih, Pasar Kliwon bersama Laweyan menjadi dua kecamatan yang tak memiliki SMAN.
Terkait pelaksanaan teknisnya, kelas virtual akan menerapkan 70 persen pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan 30 persen PTM. (dks)
(zend)