Hard News

Waduh! Kebo Bule Keraton Solo yang Mati Terjangkit PMK Ternyata Pasukan Inti, Kirab Satu Suro Terancam Ditiadakan

Jateng & DIY

23 Juli 2022 16:26 WIB

Kirab malam satu Suro Keraton Kasunanan Solo 2019 silam. (Foto: Dok. Solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com -Kirab malam satu Suro yang akan digelar Keraton Kasunanan Solo pada Jumat (29/7) terancam ditiadakan. Hal itu menyusul satu kerbau bule Kiai Slamet Keraton Solo mati karema virus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada Kamis (21/7) lalu dan kini sejumlah kerbau lain kini terjangkit virus yang sama.

Ketua Penggelola Alun-alun Kidul Keraton Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mengatakan, kerbau-kerbau yang terjangkit PMK mayoritas merupakan pasukan inti Kirab Satu Suro. Sedangkan kerbau lain yang masih sehat merupakan kerbau yang belum pernah diikutkan dalam kirab.



Kerbau yang mati itu berusia 20 tahun berjenis kelamin betina.  Kerbau ditempatkan di kandang sisi selatan Alun-alun kidul atau Kandang Maheso Pusaka KagunganDalem Keraton Solo sisi barat.

Sedangkan kerbau lain ditempatkan di Kandang Maheso Pusaka KagunganDalem sisi timur dan kandang Sitinggil Selatan. Total ada 18 kerbau koleksi Keraton Solo yang ditempatkan di kawasan Alun-alun Kidul.

Menurutnya, kecil kemungkinan kirab akan menggunakan kerbau-kerbau yang belum terlatih.

"Ini pasukan intinya lagi PMK kecuali kalau sudah di ajari yang lainnya ini kan enggak belum pernah sama sekali ikut kirab itu yang kita khawatirkan," katanya kepada rekan pers, Sabtu (23/7/2022) di Sitinggil Selatan Keraton Solo.

Kerbau inti yang terjangkit PMK itu kini dalam proses pemulihan oleh tim kesehatan hewan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan dari pihak keraton. Diperkirakan, pemulihan akan memakan waktu dua pekan lamanya.

Timoer mengungkapkan, kerbau yang terjangkit PMK itu riskan untuk dikirabkan. Pihaknya akan memfokuskan proses penyembuhan tersebut.

"Ini riskan sekali, eman (sayang) kalau sampai jatuh sakit kemudian meninggal kita lebih fokus ke pemulihan dan kesehatannya," ujarnya.

Sedangkan, beberapa kerbau yang masih sehat kini tengah diberikan vaksin. Jumlah pasti kerbau yang dapat divaksin masih menunggu pengecekan tim DKPP Sabtu (23/7).

Kepala Bidang Veteriner (DKPP) Solo Agus Sasmito mengatakan, pihaknya akan memberi rekomendasi kelayakan hewan itu. Namun, menurutnya, kerbau-kerbau itu kecil kemungkinan dapat dikirab.

"Kita lihat perkembangan hingga Kamis/Jumat, kalau dipakai di kirab kasihan juga kan masa pemulihan, [nanti] pincangnya bukan karena  PMK tetapi karena yang lain, karena baru sembuh kita paksakan untuk berjalan akhirnya sakitnya bukan karena PMK tetapi sakit yang lain," tutur Agus, Sabtu (23/7) pagi.

Sebelumnya, Wakil Penggageng Sasana Wilapa Keraton Solo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Dani Nur Adiningrat menegaskan keputusan Kirab Satu Suro akan menyesuaikan rekomendasi tim kesehatan.

Keputusan final akan diumumkan di detik-detik akhir Kirab Malam Satu Suro.

"Tetap akan mengikuti saran dokter hewan apakah memungkinkan untuk terkena atau sakit untuk ikut atau mungkin bisa diambil dari kandang atau ternak yang lain yang tidak terkena, keputusan mendekati malam satu Suro bagaimana pemulihan dan lain sebagainya," kata Dani, Jumat (22/7). (dks)

(wd)