Serba serbi

Manfaat Donor Darah, Bukan Hanya Segi Kesehatan tapi Psikologis

Kesehatan

26 Juli 2022 12:34 WIB

Ilustrasi (Sumber: Pixabay/michellgordon2)

Solotrust.com -Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015, Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya. Bahkan, setiap delapan detik terdapat satu orang yang membutuhkan tranfusi darah di Indonesia.

dr. Teguh Triyono, M.Kes, Sp.PK(K), dari Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium FK-KMK UGM, memaparkan bahwa donor darah mempunyai banyak manfaat baik dari segi kesehatan maupun psikologis.



Dari segi kesehatan, donor darah secara rutin dapat menstimulasi ritme tubuh untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain itu, donor darah juga dapat mendeteksi suatu penyakit melalui screening pada saat mendonor.

"Setiap kita donor kan dilakukan screening, kalau ada sesuatu kita akan diberi tahu dan harus bagaimana kedepannya," kata dr. Teguh, dalam acara Raisa Radio dengan topik "Sehat dengan Donor Darah", sebagaimana dikabarkan UGM dalam laman beritanya.

Dari aspek psikologis, dr. Teguh mengatakan kepuasan donor darah tidak bisa tergantikan oleh apapun, karena tidak ada nilai rupiahnya telah membantu orang lain.

dr. Teguh menyampaikan, mendonor darah bisa dilakukan secara rutin, namun terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

"Tentu harus dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Menurut acuan terbaru, laki-laki boleh donor setiap dua bulan. Sedangkan perempuan lebih lama, biasanya direkomendasikan tiga bulan sekali," jelasnya.

Syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendonor darah secara umum adalah dalam keadaan sehat. Selain itu, terdapat beberapa batasan-batasan yang ditentukan untuk keamanan pasien yang akan mendapatkan transfusi maupun untuk pendonor.

"Misalnya, dari segi umur biasanya ketetapannya paling muda adalah tujuh belas tahun. Pendonor juga boleh berusia maksimal 60 tahun asal rutin mendonor. Berat badan laki-laki biasanya minimal 50 kg dan wanita 40 kg. Hal ini terkait dengan volume darah yang akan diambil," paparnya.

"Kemudian, tidak menderita suatu penyakit yang sifatnya berat dan kronis. Pendonor juga akan menjalani beberapa pemeriksaan seperti HB, golongan darah, suhu badan, dan sebagainya," lanjut dr. Teguh.

dr. Teguh menyarankan agar mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi dan olahraga yang cukup sebelum melakukan donor darah.

"Gerak atau olahraga ini diharapkan dapat membantu menaikkan kadar HB minimal 12,5 grams (g) sehingga bisa melakukan donor," tuturnya. (Lin)

(wd)