BOYOLALI, solotrust.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut pengembangan kelapa genjah menjadi harapan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, sekaligus solusi menghadapi krisis pangan dunia.

Menurutnya, pengembangan kelapa genjah dapat menurunkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga serta mengembangkan ekonomi wilayah di tengah tantangan krisis pangan dunia.

Karena itu, tentunya tidak hanya sampai kegiatan tanam, industri pengolahanya pun ke depannya disiapkan. Dengan begitu akan menghasilkan produk turunan kelapa bernilai jual tinggi seperti minyak kelapa dan gula semut.

"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Jokowi, kami mengembangkan kelapa genjah 1 juta secara nasional. Kita tingkatkan perekonomian rumah tangga," kata Syahrul Yasin Limpo, saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman bibit kelapa genjah di Boyolali, Kamis (11/08/2022).

"Peran ibu-ibu dalam program kelapa genjah ini sangat utama, jadi memberdayakan ibu-ibu untuk tambah pendapatan dan kesejahteraan. Harga kelapa genjah pandan wangi di Amerika mencapai Rp80 ribu hingga Rp120 ribu per buah yang di-packaging (dikemas-red) dengan bagus," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, implementasi pengembangan kelapa genjah dilakukan secara klaster dan integrasi. Dengah begitu harapannya bisa menjadi pemicu dan memperkuat pengembangan komoditas pertanian lainnya dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Kemudian, klaster perkebunan-hortikultura, yakni integrasi kelapa dengan cabai, kelapa dengan nanas. Penanaman kelapa pada klaster ini dilakukan di pekarangan. Klaster perkebunan, peternakan, yakni integrasi kelapa dengan ayam. Penanamannya dilakukan di pekarangan rumah," urai Andi Nur Alam Syah.

Perlu diketahui, varietas kelapa genjah dikembangkan meliputi entog, kuning nias, kuning bali, pandan wangi, dan kopyor. (jaka)

(and_)