SOLO, solotrust.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menggelar Indonesia Shopping Festival (ISF) 2022 yang berpusat di Solo Paragon Mall pada 11-21 Agustus.
ISF 2022 ini bertepatan dengan momen peringatan hari Kemerdekaan ke-77 Indonesia sekaligus sebagai tanda percepatan pemulihan ekonomi nasional khususnya di bidang retail.
Tak hanya di Solo, ISF 2022 serentak dilaksanakan di kota lainnya, yakni Jakarta, Banten, Yogyakarta, Surabaya, dan Palembang.
Ketua Umum DPP APPBI, Alphonzus Widjaja mengungkapkan alasan pemilihan Kota Solo sebagai pusat ISF 2022 lantaran memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Antusiasme masyarakat kota Solo untuk belanja menunjukkan peningkatan signifikan sehingga memunculkan optimisme kondisi saat ini yang mulai membaik.
“Dibandingkan 388 mal anggota kami di seluruh Indonesia, perkembangan Solo sangat pesat. Mal di Solo lebih cepat pulih. Okupansi rata-rata mal pada 2020 sekitar 50 persen, kemudian naik sedikit pada 2021, jadi 60 persen. Tahun ini targetnya okupansi mencapai 90 persen,” paparnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mendukung event yang bertujuan menggerakkan ekonomi masyarakat. Ia optimistis transaksi di mal Kota Solo selama event ini bisa tembus Rp500 juta.
“Targetnya memang tidak banyak seperti Solo Great Sale, karena event ini hanya 11 hari. Tapi untuk transaksi ratusan juta, saya prediksi bisa,” ungkap Joko.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan, Pemkot Solo memprioritaskan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Nanti andaikata pandemi naik lagi dan ada aturan untuk menutup mal, di Solo kebijakannya lain. Saya ingin mal tetap buka. Pokoknya, pemulihan ekonomi prioritas nomor satu,” tegasnya saat acara pembukaan ISF 2022.
Menurutnya, perputaran transaksi di mal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Solo. Sebab banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor retail modern.
Penutupan mall diyakini berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan, yang dapat menyebabkan daya beli masyarakat pun kembali turun. (riz)
(zend)