SOLO, solotrust.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menunjukan kepedulian dalam kelestarian satwa dengan mengadopsi dua ekor Gajah Sumatera di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo sebagai imbas dari pandemi Covid-19.
Bentuk adopsinya, PT Sido Muncul memberikan bantuan pakan sebesar Rp190 juta selama setahun pada 2022 ini. Demikian, gajah itu tetap dirawat di penangkaran satwa TSTJ.
Humas PT Sido Muncul Semarang, Bambang Supartoko menyebut bantuan tersebut dialokasikan dari dana Corporate Social Responsibillity (CSR) dalam upaya PT Sido Muncul menyelamatkan populasi gajah terutama dengan adanya imbas pandemi.
"Sifatnya mengadopsi tetapi gajahnya tetap di sini, kami memberikan kontribusi makan setahun, dan ada beberapa pengajuan Sido Muncul mengadopsi gajah, tetapi seluruh gajah di sini," ujarnya kepada Solotrust.com, Sabtu (13/8) siang.
Sejak pandemi, sejumlah lembaga konservasi mengalami kendala pendanaan lantaran tak mampu mendatangkan pengunjung di masa pagebluk Covid-19.
"Berangkat dari parahnya situasi Covid-19 sejak tahun 2020-2021 hingga 2022, beberapa LK (lembaga konservasi) mengalami terpuruk karena tidak mendapatkan penghasilkan hingga banyak satwa-satwa yang kurang mendapatkan porsi makan yang seharusnya, termasuk salah satunya di TSTJ, kemudian dari pihak penggelola Solo Zoo ini mengajukan permohonan kepada kami," ungkapnya.
Pakan yang diberikan PT Sido Muncul dalam adopsi itu, ungkapnya, sesuai dengan rekomendasi pihak penggelola TSTJ.
"Rp190 juta sesuai usulan yang kami kabulkan sesuai alokasi selama satu tahun, satu tahun untuk satu gajah yang totalnya dua ekor itu," sebutnya.
Atas bantuan itu, PT Sido Muncul diganjar penghargaan dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang diberikan kepada Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat melalui Bambang Supartoko bersamaan dengan peletakan batu pertama revitalisasi TSTJ, Sabtu (13/8).
Tak hanya itu, sejumlah kepedulian lain telah diberikan PT Sido Muncul dengan kolaborasi penukaran hewan ke beberapa lembaga konservasi serta bantuan ke beberapa penangkar hewan.
Beberapa di antaranya yakni penukaran 3 ekor singa dan 3 ekor harimau dari Taman Satwa Argowisata Sido Muncul ke lembaga konservasi lain serta kontribusi penangkar hewan di Banyuwangi.
Bambang berharap, ke depan lembaga konservasi mampu mandiri dalam menggelola satwa utamanya setelah pandemi mulai pulih. Tak menutup kemungkinan bantuan dan kontribusi itu juga bersifat dua arah. Hal itu, ungkapnya, sebagai usaha kolektif menjaga kelestarian satwa.
"Harapan kami bersama pandemi sirna, kembali lagi pada situasi normal termasuk Solo Zoo sudah mulai memberlakukan ticketing, dan saat ini sudah memiliki mitra yang sangat luar biasa tentunya akan lebih luar biasa hebat dari LK-LK yang lain," harapnya.
"Bisa jadi Sido Muncul suatu saat meminta bantuan kepada LK-LK yang lain dalam rangka kebersamaan, yang nomor satu kesejahteraan satwa kami harus menghilangkan segi-segi ototitas yang menghambat kesejahteraan satwa," pungkas Bambang. (dks)
(zend)
