Hard News

Hendi Luncurkan Kartu BRT Khusus Penyandang Disabilitas

Sosial dan Politik

20 Agustus 2022 10:55 WIB

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama pihak BRT Trans Semarang dan perwakilan penyandang disabilitas meluncurkan kartu BRT Trans edis khusus huruf braille, Jumat (19/8). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Kartu Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang khusus penyandang disabilitas telah diluncurkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Jumat (19/8). Peluncuran kartu tersebut wujud komitmennya dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.

Dengan peluncuran kartu tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu memastikan agar wilayah yang dipimpinnya dapat semakin nyaman untuk ditinggali, termasuk kota ramah bagi penyandang disabilitas.



Lebih lanjut, peluncuran kartu BRT Trans dengan huruf Braille edisi khusus tersebut pun dihadiri oleh sejumlah komunitas penyandang disabilitas yang ada di Kota Semarang.

Pada kesempatan itu, Hendi menjelaskan kelebihan dari kartu tersebut. Menurutnya huruf braille sangat memudahkan penyandang disabilitas dalam melakukan pembayaran dan tidak perlu repot mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar tarif bus. Sehingga program itu diharapkan juga dapat lebih meringankan kelompok disabilitas di Kota Semarang.

"Untuk tarif umum Trans Semarang saat ini adalah 4.000 rupiah untuk transaksi tunai dan 3.500 rupiah untuk transaksi non tunai. Sedangkan untuk tarif khusus sebelumnya adalah 1.000 rupiah untuk pelajar dan lansia,” sebutnya.

Hendi mengungkapkan khusus dalam kegiatan peluncuran kali itu, kartu BRT Trans Semarang edisi huruf braille dengan saldo Rp25 ribu yang dibagikan secara gratis.

Jika saldo tersebut telah digunakan, para pengguna kartu bisa langsung melakukan pengisian ulang di halte Hebat Trans Semarang.

Di sisi lain, Hendi juga menegaskan bahwa Kartu BRT Trans Semarang tersebut bukan satu-satunya upaya dalam mewujudkan Semarang sebagai kota ramah disabilitas. Dia menjelaskan pegawai BRT Trans Semarang yang bertugas juga telah dibekali dengan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Untuk infrastrukturnya, shelter dan halte BRT Trans Semarang juga telah ditingkatkan. Seperti salah satunya mengenai kemiringan lintasan. Saat ini seluruh halte dan selter bagi penggunaan kursi roda mudah untuk dilintasi.

“Nah mulai tahun kemari sudah kita tambah kategori untuk yang bisa mendapatkan tarif khusus tersebut, yaitu sedulur-sedulur yang ada dalam kelompok disabilitas," pungkasnya. (fj)

(zend)