Serba serbi

Lama Di Inggris, Unike Pulang Dengan Bunga

Serba serbi

22 Agustus 2022 12:05 WIB

Unike Nugroho, seniman lukis Botani memamerkan 16 karyanya di Artotel Semarang, Sabtu (20/8). (Foto: Dok. SOlotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Unike Nugroho, ia salah seorang pelukis botani di Indonesia. Dia melukis tumbuhan dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Hasil lukisannya tidak sekedar indah, tapi karya seninya itu memberi suara seolah tumbuhan ingin berbicara kepada manusia.

Menurut Keke, panggilan akrabnya, keberadaan tumbuhan di sekeliling manusia seringkali diabaikan. Tumbuhan dianggap diam dan tidak punya suara.



"Melukis tumbuhan itu berbeda, tidak hanya sekedar melukis dengan hasil indah, dalam melukis botani yakni berupaya memberikan suara pada tumbuhan, karena tumbuhan mempunyai peranan penting, keselamatan mereka adalah juga keselamatan kita," pesannya kepada Solotrust.com di ruang pameran salah satu hotel di Semarang, Sabtu (20/8).

Selain itu, ia ingin masyarakat lebih sadar dan peduli akan keselamatan tumbuhan. Sehingga dengan kesadaran tersebut harapannya akan muncul sikap konservasi botani untuk melindungi, merawat dan mencintai tumbuhan.

Hal itu menjadi salah satu alasan penting baginya untuk kembali melukis. Kecintaan melukis botani tumbuh ketika dirinya tinggal di Inggris bersama suaminya

Baginya, pameran lukisan berjudul “Pulang Dengan Bunga” ini punya makna penting. Ketika nantinya pulang ke Indonesia, ia ingin menampilkan karya dari perjalanannya 10 tahun terakhir.

Pameran ini akan berlangsung hingga 19 Oktober mendatang di Hotel Artotel, Semarang. Dari kesemuanya, salah satu master piece yang dipamerkan yakni lukisan berjudul the Titan, lukisan tumbuhan bunga bangkai mempunyai makna yang bernilai.

Bunga bangkai itu ia lukis dengan bingkai yang lebih besar dari lukisan yang lain. Tumbuhan beristilah Armophophalus titanum dari Sumatera yang sangat iconik membuatnya jatuh hati.

Kemudian ia bercerita sedasawarsa lalu di Sheffield, Inggris, ketika awal mula berkenalan seni botani secara tidak sengaja. Ia menemukan suatu hal yang menggairahkan hidupnya. Gairah itu seperti rasa haus untuk mengenal tumbuhan lebih dalam.

"Berawal cinta dengan bunga di negara empat musim, lalu kini saya mencintai bunga flora asli Indonesia dan Asia Tenggara, dari yang umum di jumpai bhingga endemi yang kritis terancam punah, dan saya percaya seni dapat menggerakkan hati lebih kuat dengan fakta yang tertulis untuk mencintai alam dan sekitarnya," paparnya.

Kecintaan terhadap botani terus berkembang, sehingga membuatnya berpikir dan tercetus ide mendirikan komunitas Indonesia Society of Botanical Artists (IDSBA). (fj)

(zend)