SOLO, solotrust.com - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Denpasar melakukan kunjungan kerja ke Solo, Senin (22/8). Kunjungannya diterima oleh Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo di ruang Wali Kota Solo.
Dalam kunjungannnya ini bermaksud menilik pengolahan sampah yang mulai dilakukan Kota Solo pada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Mojosongo, Solo.
Jaya Negara menuturkan potensi sampah di Denpasar jauh lebih besar dari angka hasil sampah di Solo, yakni berbanding 800 ton dan 300 ton per harinya. Padahal Denpasar kali ini sedang membangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
"Kami ini kan baru dibangun TPST, kebetulan yang menang tender yang sudah ngerjain (PLTSa -red) di Solo, makanya kita cek di sini," paparnya.
Pihaknya telah mengecek secara langsung pengolahan sampah di PLTSa Putri Cempo. Ia menilai lahan di Solo cukup luas untuk menampung sampah.
Pengolahan sampah di Denpasar masih menggunakan teknologi Radial Basis Function (RBF), sedangkan Solo mulai menghasilkan listrik menggunakan teknologi pembakar sampah insinerator.
Pengolahan sampah ini, menurutnya juga termasuk dalam persiapan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada 15 - 16 November 2022 mendatang.
"Tahap awal kita RBF dulu gitu, biar bisa ngolah sampah dalam rangka pelaksnaaan G20 ini," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo menyebut kini PLTSa Putri Cempo telah mengoperasikan satu mesinnya.
"Meterial sampah yg sekarang itu 5 tahun habis (jika diolah) yang sekarang ini, kalau nanti sudah jalan semua. Ini kan baru berjalan 1 mesin. Targetnya mungkin akhir tahun bisa 4 mesin dan menghasilkan 4 MW listrik. Dan mungkin butuh sampah dari (kabupaten/kota) tetangga. Perlu kerjasama lanjutan," jelas Budi saat mendampingi Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. (riz)
(zend)