BOYOLALI, solotrust.com - Dua anggota polisi di Mapolres Boyolali mendapat penghargaan dari kapolres setempat. Kedua anggota berprestasi mendapat piagam penghargaan, tali asih, dan diberikan kelonggaran menempuh pendidikan pada jenjang lebih tinggi. Kedua anggota polisi berprestasi itu, yakni Briptu Nanda Ratya Parahita dan Aipda Fahrudin Hidayat.
Aipda Fahrudin Hidayat adalah Bhabinkamtibmas Polsek Wonosegoro. Ia meraih peringkat kedua dalam lomba grand final Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diselenggarakan Mabes Polri pada 16 Agustus 2022 lalu, mewakili Polda Jawa Tengah dan Polres Boyolali.
Sementara, Briptu Nanda Ratya Parahita sebagai Banit Satbinmas Polres Boyolali. Briptu Nanda dinilai telah berhasil melaksanakan pembinaan dan pelatihan terhadap Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Boyolali saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin mengatakan, kedua anggota polisi berprestasi diberikan tali asih serta piagam penghargaan lantaran telah mengharumkan instansi kepolisian.
“Dengan prestasi yang sudah ditorehkan oleh personel kita ini bisa menjadi motivasi anggota yang lain. Kami selaku pimpinan tentu mendorong dan mendukung prestasi anggota, baik di bidang kesenian, budaya, olahraga maupun kegiatan kegiatan lainnya,” katanya kepada wartawan di halaman Mapolres Boyolali, Senin (22/08/2022).
Kapolres menambahkan, selain memberikan penghargaan terhadap kedua anggota, dalam upacara itu juga dilakukan pemberian punishment atau hukuman dengan tindakan tegas bagi anggota yang lalai dalam melaksanakan tugas.
“Ada empat anggota yang sudah selesai melaksanakan hukuman berupa penempatan khusus, tidak mengikuti pendidikan selama dua tahun, dan demosi atau pemindahan jabatan ke tingkat yang lebih rendah,” pungkasnya.
Sementara itu, Aipda Fahrudin Hidayat mengaku, mulai belajar MTQ sejak 2000 saat ditugaskan di wilayah Sumatra.
“Waktu ditugaskan di sana saya sempat binggung mencari teman karena jauh dari keluarga. Pada akhirnya mencari guru ngaji hingga saya belajar MTQ,” kata dia.
Sejak 2002, Aipda Fahrudin Hidayat mulai mengikuti lomba MTQ tingkat Provinsi Jambi. Setelah dipindahtugaskan di Jawa Tengah, tepatnya di Boyolali pada 2011, ia mengikuti MTQ tingkat umum dan MTQ nasional sebanyak tiga kali.
“Saya belum pernah ke pondok, saya hanya belajar lewat guru ngaji. Saya dulu sekolah di STM Salatiga,” ungkapnya. (jaka)
(and_)