Hard News

Kecam Tindakan Represif Polisi, Ketua Umum Pagar Nusa Tegaskan Tempuh Jalur Hukum

Jateng & DIY

21 September 2024 16:05 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengecam insiden dan tindakan represif aparat kepolisian terhadap anggota Pagar Nusa Sukoharjo. Ia menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum terukur dan penuh kehati-hatian

SUKOHARJO, solotrust.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengecam insiden dan tindakan represif aparat kepolisian terhadap anggota Pagar Nusa Sukoharjo. Ia menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum terukur dan penuh kehati-hatian.
 
Gus Nabil mengatakan, pihaknya merasa perlu menyampaikan sikap resmi terkait peristiwa kekerasan menimpa anggota Pagar Nusa Sukoharjo di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, beberapa waktu lalu.
 
Menurutnya, acara seharusnya merupakan momen penting pengesahan 375 anggota baru, sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam justru berubah menjadi peristiwa penuh luka.
 
"Sebagai seorang yang hadir dalam acara itu, saya menyaksikan langsung bagaimana anggota Pagar Nusa menjalankan kegiatan dengan penuh kedisiplinan, menjaga kehormatan organisasi dan tradisi yang kami cintai," beber Gus Nabil saat jumpa pers di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sukoharjo beberapa waktu lalu.
 
Gus Nabil menilai tindakan aparat tidak sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Pengerahan personel aparat keamanan dalam jumlah besar saat acara pembaiatan 375 anggota baru Pagar Nusa Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu (07/09/2024) dianggap sebagai tindakan berlebihan.
 
"Acara yang seharusnya momen penting pengesahan 375 anggota baru, sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam itu justru berubah jadi peristiwa penuh luka," ungkapnya.
 
"Di balik kedamaian itu, terjadi tindakan represif oleh aparat kepolisian yang tidak sejalan dengan situasi di lapangan," tambahnya.
 
Atas insiden itu, Gus Nabil kembali menandaskan pihaknya telah menempuh jalir hukum terukur dan penuh kehati-hatian. Pagar Nusa adalah organisasi yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan perdamaian.
 
"Kami tidak ingin terprovokasi untuk melakukan hal-hal di luar jalur hukum.l, tapi kami juga tidak akan tinggal diam," terangnya.
 
Berdasarkan bukti yang ada, termasuk video dan laporan dari saksi mata, tindakan kekerasan itu tak bisa dianggap sebagai insiden kecil.Tindakan itu dinilai mencerminkan arogansi aparat yang seharusnya melindungi masyarakat. Salah satu tindakan sangat memrihatinkan dalam insiden itu adalah dugaan pelanggaran standard operational procedure (SOP) yang mengatur penggunaan gas air mata.
 
"Kami menilai, penggunaan gas air mata dalam peristiwa itu tidak proporsional. Ya, mengingat situasi di lapangan tak menunjukkan adanya ancaman yang membahayakan keamanan publik secara serius," ujarnya.
 
Bukti-bukti beredar menunjukkan penggunaan gas air mata diduga tak sesuai SOP, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan dan keselamatan anggota Pagar Nusa dan masyarakat sekitar. Tindakan itu harus diinvestigasi lebih lanjut karena penggunaan kekuatan tanpa memerhatikan SOP bisa menyebabkan dampak serius, baik fisik maupun psikologis,
 
"Dalam peristiwa itu sembilan anggota Pagar Nusa mengalami memar karena tindakan pemukulan oleh aparat," kata Gus Nabil.
 
Bahkan, lanjut dia, ada anggota Pagar Nusa disetrum dengan alat setrum. Polisi juga masuk ke rumah warga menyisir keberadaan anggota Pagar Nusa.
 
"Kami menyerukan agar aparat yang bertanggung jawab harus mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Gus Nabil. (nas)

(and_)

Berita Terkait

Aparat Represif terhadap Pagar Nusa, PB IPSI: Kita Butuh Dukungan, Bukan Kekerasan

Ratusan Anggota IKSPI Boyolali Gelar Aksi Damai di Mapolres

Sowan Gus Mus, Pimpinan Pusat Pagar Nusa Siapkan 12 Versi Musik Theme Song 1 Abad NU

Meriahnya Pembukaan Porseni NU 2023, Suguhkan Silat Pagar Nusa hingga Band Letto

Pencak Dor, Tradisi Pendekar Pagar Nusa Selesaikan Perselisihan

Ribuan Pesilat Pagar Nusa NU Karanganyar Ikuti Mujahadah Akbar

HUT ke-79, Bupati Etik Suryani Ajak Masyarakat Wujudkan Sukoharjo Juara.

Perajin Gamelan Keluhkan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Sukses Tembus Pasar Dunia, Gamelan UD Supoyo Lestarikan Keindahan Budaya Jawa

KPU Sukoharjo Gelar Diskusi Merawat Demokrasi Indonesia, Gandeng HMI dan GMNI Univet

Teman Pelajar Hadir di Sukoharjo, Usung Bimbel Berbasis Kompetensi

Nasyiatul Aisyiyah Sukoharjo dan Pusat Studi Gender UMS Gelar Stadium General dan Pengukuhan Pimpinan Cabang

Viral di TikTok: Sopir Truk Marah Ditegur Polisi, Ternyata Langgar Rambu

Edarkan Pupuk Bersubsidi di Luar Wilayah, 4 Orang Diciduk Polisi

Ramadan, Polisi Baksos Bersihkan Masjid Berusia 200 Tahun

Audiensi dengan BNN RI, KBPP Polri Ingin Anak-anak Polisi Diberdayakan Berantas Narkotika

Merasa Ditipu Pembelian Kavling Tanah di Paulan Colomadu, Warga asal Bekasi Lapor Polisi

Diduga Ada Dalang di Balik Postingan Serang Personal Paslon, Relawan VDC Polisikan Sejumlah Akun dan Grup Medsos

Aparat Represif terhadap Pagar Nusa, PB IPSI: Kita Butuh Dukungan, Bukan Kekerasan

Perkuat Pemahaman Hukum, Kanwil Kemenkum Jateng Hadir di Kampus UIN Salatiga

Kemenkum Jateng Isi Materi Strategis pada LKMM-TD Fakultas Hukum Unissula 2025

Wamenkum Sebut Transformasi Digital di Bidang Hukum kian Mendesak

Jasa Raharja Gelar IFG Legal Forum, Perkuat Integritas dan Peran In-House Counsel dalam Opini Hukum

Kemenkum Jateng Sosialisasikan Pembentukan Posbankum Desa/Kelurahan

Perluas Jangkauan Bantuan Hukum, Kemenkum Latih 2.500 Muslimat NU Jadi Paralegal

Aparat Represif terhadap Pagar Nusa, PB IPSI: Kita Butuh Dukungan, Bukan Kekerasan

Waspada Gelombang ke-3 Covid-19, Anggota DPR Minta Vaksinasi Jemput Bola

Apresiasi Penanganan Covid-19, Anggota DPR Beri Penghargaan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Klaten

Gus Nabil Tinjau Vaksinasi Massal Pelajar di Surakarta

Bikin Penasaran! Keena FIFTY FIFTY Diduga Redebut dengan 4 Anggota Baru

Running Man Tambah Anggota Baru, Siapa Dia?

Berita Lainnya