Hard News

Bikin Sesak Napas, Debu Proyek Break Water di Rembang Dikeluhkan Warga

Sosial dan Politik

24 Agustus 2022 20:25 WIB

Proyek break water di sebelah Timur Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung dikeluhkan warga. (Foto: Dok. solotrust.com/minan)

REMBANG, solotrust.com - Pembangunan break water di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mulai memberi dampak terhadap warga di sekitar proyek. Permasalahan debu akibat aktivitas alat berat dinilai mengganggu kondisi lingkungan sekitar.

Pantauan solotrust.com, Rabu (24/08/2022), proyek break water berada di sebelah Timur Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung. Berdasarkan papan informasi terpasang di sana diketahui proyek didanai melalui APBD Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dengan anggaran sekira Rp27,7 miliar.



Salah seorang pengusaha ikan di sekitar proyek, Mairin, mengaku debu akibat proyek break water sangat mengganggu aktivitas karyawannya. Apalagi dirinya memiliki karyawan sebagian melakukan pekerjaan pengangkutan ikan di luar ruangan.

“Setelah ada proyek, karyawan saya selalu pakai masker kalau di luar. Istri saya sendiri juga jarang ke tempat kerjaan karena dadanya terasa sesak. Dia cari amannya sebagian besar waktunya kerja di rumah,” katanya.

Selain berdampak pada pernapasan,  produksi ikannya juga terancam diselimuti debu. Bahkan, harga ikannya juga terancam anjlok ketika dijual di pasaran.

“Kalau kami tidak punya inisiatif menyemprot air, produksi ikan pindang akan terkena debu hingga dijual sampai ke pasar. Pada akhirnya nilai jual akan turun, tidak seperti sebelum ada proyek dan debu,” ujarnya.

Di tempat lain, Mariyanti juga merasa terganggu dengan adanya debu dari proyek senilai Rp27,7 miliar itu. Debu semakin parah ketika adanya embusan angin laut menuju ke darat. Dirinya juga kerap mengalami gangguan pernapasan.

“Batuk itu pasti yang paling utama karena bleduk (debu-red),” ucapnya.

Mariyanti berharap pihak pemegang proyek dapat memberikan kompensasi bagi warga terdampak debu.

“Paling tidak ada rasa tanggung jawab kepada warga yang jadi batuk-batuk akibat debu,” pungkasnya. (mn)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya