SOLO, solotrust.com - Athaya Khuinisya, siswa kelas dua belas SMA Negeri 3 Solo jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) siap mewakili pelajar Kota Solo dalam Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan Tingkat Nasional.

Prestasi ini ia torehkan karena sebelumnya ia telah meraih juara satu dalam lomba yang sama di tingkat Kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah, melalui dukungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.

Ia membuat karya berupa buku pop up dengan desain tiga dimensi yang berisi tentang edukasi kendaraan prioritas. Pop up book (buku timbul) itu ia buat sendiri pada perlombaan tingkat kota.

"Jadi saya mengharapkan agar masyarakat Indonesia mudah memahami mengenai kendaraan prioritas seperti kendaraan mana dulu yang harus diprioritaskan," ungkap Athaya usai dipanggil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Kantor Balai Kota Solo, Kamis (25/8).

Tak tanggung-tanggung, karya tangannya ini ia buat dalam kurun waktu satu pekan saja.

Buku pop up-nya berhasil menarik atensi para juri di tingkat provinsi.

Tak hanya itu, berkat kreasinya, buku ini dapat digunakan sebagai sarana edukasi para siswa tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) jenjang awal.

"Saya baru saja mau bekerja sama dgn TK-TK ataupun SD. Waktu saya lomba di tingkat provinsi, juri-juri di tingkat provinsi tertarik dan berniat untuk membeli," lanjutnya.

Sedangkan pada perlombaan tingkat provinsi, ia berhasil menang dengan karya inovasinya berupa kotak ledakan (explotion box) tentang edukasi yang sama. Tak hanya itu, ia juga lolos tes tertulis, psikotes, dan tes bakat.

Ia akan maju ke tingkat nasional pada 12-16 September 2022 mendatang.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberi dukungan dan mengapresiasi karyanya yang dapat maju hingga tingkat nasional.

Menurutnya, baru kali ini Solo dapat menorehkan prestasi hingga tingkat nasional.

"Saya sangat senang sekali Athaya dari Solo maju ke tingkat nasional sebagai pelajar pelopor keselamatan berlalu lintas ya, harapannya nanti kedepan Athaya bisa menularkan nilai nilai positif untuk keselamatan lalu lintas. Tiap tahun ada, tapi baru kali ini bisa maju ke tingkat nasional," ungkap Gibran.

Dibanding melakukan balapan liar di jalan seperti yang dilakukan pemuda di Fly Over Purwosari belakangan ini. Ia menyebut anak muda mestinya taat pada peraturan lalu lintas.

"Anak muda harusnya seperti ini tidak kebut kebutan di fly over (Purwosari) dan lain-lain," ucapnya. (riz)

(zend)