SOLO, solotrust.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo melakukan monitoring ke sejumlah Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) terkait dengan wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (1/9).
Wakil Kepala Polresta (Wakapolresta) Solo AKBP Gatot Yulianto memastikan pihaknya belum mendapat temuan terkait penyimpangan penjualan dan pembelian hasil pantauan di lapangan.
"Sementara temuan tidak ada dan saya tadi mengecek langsung, tidak ada antrean juga dan tidak ada penyimpangan," kata Gatot usai melakukan pemantauan di SPBU Manahan, Kamis (1/9) pagi.
Gatot menjelaskan, monitoring ini dilakukan kepolisian guna mengantisipasi adanya penyimpangan yang dilakukan baik pembeli maupun pihak SPBU.
Selain itu, juga untuk memastikan stok dari tangki yang disalurkan ke konsumen masih aman.
"Yang pertama apakah ada antrean, yang kedua apakah ada penyimpangan terkait pembeli yang membawa galon atau mobil yang dimodifikasi, yang ketiga memgecek pengisian dari tanki ke SPBU apakah sesuai, dan saya akan memastikan jangan sampai SPBU ini sebelum ada perintah dari pemerintah untuk menaikkan ternyata SPBU sudah menaikkan harga," paparnya.
Ia menegaskan, akan menyiapkan personel untuk melakukan pengawasan hingga pemerintah mengumumkan kenaikan BBM.
"Dan saya akan menyiapkan personel di setiap SPBU untuk melakukan pengawasan sampai nanto diumumkannya kenaikan BBM dan tidak ada panic buying dari masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Pengawas SPBU Manahan Solo, Catur Husodo menyebut belum ada kenaikan di SPBU Manahan.
"Kemarin terjadi penurunan di Pertamina Dex sama Pertamax Turbo, kalau Pertalite dan Bio Solar masih sama sampai hari ini. Pertamina Dex 18.900 jadi 17.400, Pertamina Turbo 17.900 jadi 15.400," katanya di kesempatan yang sama.
Ia menegaskan, antrean di SPBU Manahan di tengah kabar naiknya BBM, terhitung ramai namun menurutnya antrean itu tak jauh beda dengan hari normal.
"Seperti yang terjadi di SPBU-SPBU lain kalau SPBU tidak ada kenaikan pun seperti biasa antrean juga panjang," ujarnya.
Selama sehari, SPBU Manahan menyetok sebanyak 32 kl BBM dari semua jenis. Ia menegaskan tak ada kendala berarti di tengah kabar itu.
"Jumlahnya tetap, kalau kendala di lapangan tidak ada, kita sesuai hari-hari sebelumnya," tukasnya.
Sejauh ini, pemerintah belum menaikan BBM. Sebaliknya, PT Pertamina (Persero) menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidinya pada malam 31 Agustus 2022. Harga BBM yang mengalami penurunan diantaranya adalah BBM Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. (dks)
(zend)