SOLO, solotrust.com - Ribuan massa simpatisan dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Soloraya membubuhkan ribuan tanda tangan di tengah aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan meminta pemerintah membatalkan sejumlah proyek besar yang kini dikerjakan.
Aksi unjuk rasa dilakukan di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jumat (9/9) sore.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng) Quatly Abdul Kadir Al Katiri mengatakan, aksi pembubuhan ribuan tanda tangan itu dilakukan sebagai bukti banyaknya rakyat yang menolak kenaikan harga BBM.
"Jadi kita semakin banyak tanda tangan ini membuktikan bahwa masyarakat secara luas menolak kenaikan harga bbm bersubsidi tersebut," katanya usai aksi di Bundaran Gladak, Jumat (9/9) sore.
Ia menyebut, kenaikan harga BBM akan berdampak pada harga komoditas dan kebutuhan pokok yang menyulitkan masyarakat.
"Karena dalam berbagai kondisi di lapangan saya melihat, menanyakan warga, dampak kenaikan BBM ini, ini menyengsarakan mereka," tuturnya.
"Dengan begitu kelamaan daya beli masyarakat semakin menurun, kalau daya beli menurun kemiskinan dan pengangguran akan bertambah," tambahnya.
Pihaknya juga meminta pemerintah membatalkan sejumlah proyek besar untuk dananya dialihkan ke sektor-sektor lain.
"Dan tinggalkan sementara kegiatan pembangunan IKN, kereta cepat Jakarta-Bandung karena ini tidak prioritas, yang lebih prioritas adalah kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Quatly mendesak pemerintah memenuhi tuntutan dan aspirasi tersebut.
"Oleh karena itu, mohon bagi kami pemerintah supaya memperhatikan aspirasi masyarakat ini supaya tidak terjadi gejolak," tukasnya. (dks)
(zend)