Hard News

Banyak Warga Mengeluh karena Tak Terima Bansos, Dinsos Solo: Ada Gelombang Selanjutnya

Jateng & DIY

14 September 2022 15:30 WIB

Kantor Dinas Sosial Kota Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo buka suara terkait banyaknya aduan warga Solo yang tak dapat undangan pengambilan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM), padahal namanya tercantum di cekbansos.kemensos.go.id.

Pihak Dinsos menyebut penyaluran BLT BBM gelombang kedua dengan target 39.613 keluarga penerima manfaat (KPM) ditargetkan selesai pekan ini. Namun ia menyebut ada kemungkinan gelombang ketiga BLT BBM akan turun.



"Saat ini yang baru disalurkan itu baru gelombang kedua dengan totalnya sekitar 39.613 KPM total gelombang ini. Nah kemungkinan masih akan turun lagi yang ada di gelombang ketiga selanjutnya," ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Fakir Miskin Dinsos Kota Solo Lusia Sari saat ditemui di kantornya, Selasa (13/9).

"Selesai dalam Minggu ini kita salurkan sampai hari Sabtu di masing-masing titik kelurahan ada di kantor pos ada di kecamatan. Tergantung lokasi yang paling dekat dengan warganya yang tempatnya juga available dalam artian luas tidak berdesak desain pelaksanaanya ini terintegrasi dengan vaksinasi," imbuhnya.

Lusi mengatakan banyaknya aduan masyarakat yang mengklaim mereka tercantum di dalam cekbansos.kemensos.go.id namun belum menerima BLT kemungkinan akan disalurkan pada gelombang ketiga.

"Terkait yang banyak ngecek di cekbansos.kemensos.go.id tapi belum dapat undangan. Nah itu mungkin nanti itu akan keluar di gelombang selanjutnya," katanya.

Pihaknya mengungkapkan penyaluran BLT BBM kali ini terkendala dengan domisili warga yang tak sesuai malah meminta bantuan.

"Mungkin ada sebagian warga yang tidak domisili atau merantau jadi kan ada juga kan yang tidak domisili tidak tinggal sesuai dengan kependudukannya mungkin itu yang jadi persoalan," terangnya.

Jika ada warga yang tidak tercantum dalam daftar nama penerima BLT BMM gelombang ketiga, lanjut Lusi, maka akan masuk pada bantuan sosial (bansos) 2 persen APBD kota Solo.

Tentunya warga yang mendapat bansos 2 persen APBD Kota Solo tersebut harus memenuhi kriteria yang ditetapkan dan melalui tahap survey atau home visit untuk memastikan kondisi rumah dan perekonomiannya.

"Jadi kalau masyarakat merasa tidak mampu mungkin bisa datang ke kelurahan dulu untuk didata dan dilakukan home visit. Nanti ada survei seperti lantai, kamar mandi, tembok, jamban, dapur kemudian penghasilannya. Dari situ akan keluar skorsing dia masuk keluarga miskin atau tidak," kata Lusi.

Berdasarkan data Dinsos Kota Solo, jumlah warga miskin tercatat sebanyak 15.231 orang dan sementara kriteria rentan risiko sosial sebanyak 50.787 orang. (riz)

(zend)