SOLO, solotrust.com- Harga beras non Bulog mulai mengalami penurunan, sehingga permintaan masyarakat terhadap beras Bulog kualitas medium menurun.
Salah satu pedagang beras di Pasar Legi Solo, Ali Wiyono mengatakan, harga beras kualitas medium sekitar Rp 10.000 per- kilogram saat ini. Akibat selisih harga antara beras Bulog dengan beras non Bulog tidak terlalu besar, konsumen lebih memilih beras medium pasaran.
"Harga beras yang bukan dari Bulog turun sekitar Rp 700 - Rp 1.000 per- kilogram. Kalau dulu beras Bulog sebanyak 15 sak bisa habis dalam waktu tiga hari, sekarang sudah mulai sulit. Saya dapat kiriman dari Bulog 25 sak (1 sak berisi 25 kg beras) sejak 5 Maret dan saat ini masih sisa banyak," paparnya.
Ia pun menjual beras di harga Rp 9.000 per- kg atau di bawah harga yang sudah ditentukan oleh Bulog yaitu Rp 9.350 per kg. Ia mengaku dengan harga semurah itu masih mendapat untung, sebab membeli dari Bulog di harga Rp 8.250 per- kg.
Pedagang beras yang lain di pasar yang sama, Sri mengaku menjual beras dari Bulog di bawah harga yang ditentukan Bulog Rp 9.350 per- kg.
"Permintaan masih banyak tetapi tidak sebanyak dulu. Terakhir saya dikirim beras dari Bulog 10 hari yang lalu sebanyak 20 sak, saat ini masih 2 sak," ujarnya.
Harga dari Bulog merupakan harga pada periode operasi pasar yang digelar akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018. Operasi Pasar tersebut hasil kerjasama TPID Surakarta dengan Pemkot dan pihak-pihak terkait untuk menekan inflasi.(Arum)
(wd)