Ekonomi & Bisnis

Harga Kedelai Tinggi, Penjual Terpaksa Kurangi Stok Dagangan

Ekonomi & Bisnis

28 September 2022 23:03 WIB

Salah satu pengecer kedelai di Pasar Legi Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kenaikan harga kedelai beberapa pekan terakhir mengakibatkan penurunan permintaan di sejumlah pengecer dan pengepul di Pasar Legi, Solo. Beberapa pedagang mengaku mengurangi stok mereka lantaran penurunan daya beli konsumen.

Salah satunya Luciyati, pengepul di Muara Market Pasar Legi Solo yang mengurangi stok jualan beberapa pekan ini. Sebelumnya, ia biasa menyetok kedelai lima hingga sepuluh kuintal atau satu ton. Namun, sejak kenaikan kedelai 2022 ini, ia kini hanya menyetok maksimal dua kuintal saja.



Mayoritas konsumennya menggunakan kedelai untuk keperluan pribadi.

"Berkurang juga pembeli sejak awal tahun sudah berkurang terus. Kalau pembeli paling untuk pemakai sendiri atau paling buat sari kedelai," kata Luciyati, Rabu (28/09/2022).

Ia mematok kedelai impor di harga Rp12.600/kg. Luciyati mengaku mengurangi stok kedelai lantaran khawatir kekurangan pembeli.

"Sekarang karena harga tinggi paling satu sampai dua kuintal, enggak berani nyetok banyak," ungkapnya.

Menurut Luciyati, kenaikan harga kedelai kerap terjadi pada 2022 ini. Lonjakan harga paling kentara terjadi selama dua pekan terakhir.

"Cuma dalam dua minggu ini naik terus, dari Rp12.000 ke Rp12.200 ke Rp12.400 sampai terakhir Rp12.600. Kelihatannya tahun ini tinggi sekali, di atas Rp10.000, padahal beberapa tahun lalu paling banter itu Rp9.000 paling tinggi," bebernya.

Pengepul lain, Untari juga mengaku mengurangi stok dagangan selama kenaikan kedelai terjadi. Ia tak menyebutkan angka pasti.

Hanya, ia menyebut telah terjadi penurunan daya beli konsumen yang kebanyakan merupakan produsen tahu. Tak jarang, pembeli mengurangi hingga setengah dari total kedelai yang biasanya mereka beli.

"Misal biasanya satu kuintal jadi 75 kg atau kadang 60 kg gitu. Itu penurunan banyak banget," kata Untari.

Ia mengaku khawatir dengan turunnya permintaan pasar lantaran kenaikan harga tersebut. Adapun hingga saat ini, Untari menjual kedelai jenis impor di harga Rp12.650/kg.

"Kalau habis (baru nyetok) karena kami nggak berani kalau per bulan harus sekian ton. Menurut pasaran ini nggak menentu, kadang laris, kadang susah, jadi enggak pasti," ucap dia.

Sementara, menurutnya kenaikan kedelai bertahap berlangsung dua pekan terakhir. Untari berharap pemerintah segera menstabilkan harga di pasaran.

"Satu-dua pekan ini. Dari sebelumnya Rp11.600 jadi agak tinggi ya naik sampai Rp1.000," sebutnya.

"Kalau naik terus sangat khawatir karena kasihan juga perajinnya. Pembeli juga kadang kok jadi mahal gitu. Kami kalau naik terus juga maayarakat kasihan," tukasnya. (dks)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya