Entertainment

Hoshi SEVENTEEN Jengah dengan Ulah Sasaeng Fans yang Tak Henti Menghubunginya

Selebritis

30 September 2022 10:30 WIB

Hoshi SEVENTEEN. (Foto: Dok. Pledis Entertainment)

Solotrust.com - Sasaeng fans merupakan permasalahan dalam dunia K-Pop yang sangat meresahkan para idol. Hoshi SEVENTEEN adalah salah satu idol yang tak luput dari ulah sasaeng fans.

Pada tanggal 26 September, Hoshi melakukan siaran langsung di Weverse untuk berkomunikasi dengan para penggemar. Namun, sekitar 10 menit setelah siaran langsung dimulai, ada salah satu sasaeng fans yang terus meneleponnya dan mengganggu siaran. Ya, sasaeng fans itu rupanya telah mendapatkan nomor Hoshi tanpa izin.



"Tolong jangan hubungi saya," kata Hoshi jengah.

Namun, meski Hoshi sudah menyuruh mereka berhenti, sasaeng fans itu tetap melanjutkan aksinya dan menelepon Hoshi berkali-kali melalui KakaoTalk.

Hoshi bahkan sampai bertanya kepadanya dengan frustasi, "Apakah kamu sudah mendapatkan KakaoTalk saya?."

"Sungguh. Jangan hubungi saya. Saya tidak akan menerima teleponmu. Saya katakan, saya tidak akan menerima panggilanmu," lanjut Hoshi.

Hoshi menekankan, "Tolong jangan hubungi saya. Hentikan sekarang. Berhentilah menghubungi saya ketika saya masih memberi tahu Anda dengan baik."

Hoshi kemudian memainkan lagu Don't Call Me dari SHINee sebagai backgroud musik selama siaran langsungnya, menekankan agar para sasaeng fans itu berhenti menghubunginya.

Sasaeng sendiri merupakan kata dalam Bahasa Korea yang berarti kehidupan pribadi. Namun dalam dunia K-Pop, kata ini mengacu pada penggemar yang begitu terobsesi terhadap idolanya, hingga melakukan hal-hal di luar batas kewajaran seperti mengikuti idolanya kemanapun dan terus menghubungi nomor telepon mereka tanpa izin, sehingga idolanya tidak lagi memiliki privasi.

The Korea Times pernah melakukan wawancara terkait sasaeng fans dengan seorang profesor psikologi di Seoul National University bernama Kwak Keum Joo, yang diunggah di laman beritanya.

"Orang-orang khususnya remaja di Korea Selatan kurang memiliki kesempatan untuk menikmati aktivitas kebudayaan, yang saya yakini sebagai salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya sasaeng," demikian kata Kwak.

Profesor Kwak juga mengatakan bahwa mereka kebanyakan menonton televisi dan mendengarkan lagu-lagu K-Pop di masa kecilnya, bukannya menikmati hobi-hobi lain seperti bermain musik dan olahraga.

"Mereka tidak memiliki waktu untuk hobi lain selain menjadi fangirling atau fanboying, sehingga terobsesi dengan hanya satu hobi, yang bahkan sampai merugikan idolanya," tambahnya.

Lebih lanjut, Kwak juga mengatakan bahwa media juga bertanggungjawab untuk fenomena ini, karena terlalu fokus pada hallyu dan K-Pop sekarang ini, sehingga tidak membiarkan orang-orang untuk mengapresiasi 

(zend)