SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi sejumlah hotel yang turut bergerak bersama membangun daerah. Salah satunya dengan menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) para pembatik untuk memamerkan hasil karyanya kepada pengunjung hotel.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan selain meningkatkan UMKM, namun yang menarik baginya, Novotel mengajak anak jalanan dan anak berkebutuhan khusus (disabilitas) tampil mengenakan batik di atas panggung.
"Kami apresiasi Novotel mengajak anak-anak yang kekurangan gitu, juga anak disabilitas untuk ikut serta. Tadi tidak hanya membuat batik, tapi dia juga tampil sehingga menjadi anak berani. Saya sampaikan di balik kekurangan mereka pasti ada kelebihannya," ungkapnya kepada solotrust.com, Senin (03/10/2022).
Lebih lanjut, hal yang perlu didorong dalam peringatan Hari Batik ini adalah kolaborasi bagaimana Pemerintah Kota Semarang dengan sejumlah UMKM, terutama para pelaku usaha dari kalangan wanita.
Berdasarkan data, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan sebanyak 60 persen pelaku UMKM adalah wanita. Dengan diberikannya kesempatan pelaku UMKM memamerkan karyanya di hotel diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka agar terus semangat dalam berkarya.
"Hal yang perlu kita dorong kolaborasi bagaimana pemerintah kota dengan UMKM. Teman-teman kan tahu bahwa UMKM ini 60 persen adalah perempuan yang diharapkan untuk bagaimana mereka lebih percaya diri," tambahnya.
Menurut Hevearita Gunaryanti Rahayu, peringatan Hari Batik sebagai bukti apa yang sudah dipamerkan sangat luar biasa. Ia juga melihat hotel lain turut memeriahkan Hari Batik dengan berbagai konsep.
Tak hanya pameran saja, namun menurut wakil wali kota akrab disapa Mbak Ita mengatakan, meningkatkan UMKM harus memperlihatkan langsung bagaimana membuat kreasi-kreasi unik, misalnya sandal bermotif batik.
"Ini salah satu adalah dari perhotelan agar kemudian juga mereka (anak jalanan dan anak disabilitas) juga bisa mempunyai masa depan. Kita ini berpikirnya tidak hanya sekarang, mereka ini kan nanti untuk ke depannya kita harus pikirkan," ujarnya.
Untuk itulah, Mbak Ita berharap agar mereka bisa mandiri di kemudian hari. Dengan kemandirian, anak-anak tersebut bisa melakukan kegiatan apa pun yang ingin mereka capai untuk masa depannya. (fjr)
(and_)