MALANG, solotrust.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melakukan tinjauan Stadion Kanjuruhan, Malang pada Rabu, (5/10) untuk mendapatkan gambaran lapangan pasca tragedi yang menewaskan 131 orang pada Sabtu (1/10) lalu.
Usai melakukan tinjauannya, Jokowi memerintahkan untuk dilakukan evaluasi menyeluruh pada bangunan stadion demi keamanan dan keselamatan penonton.
“Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk melakukan audit bangunan terhadap seluruh stadion yang dipakai baik dalam Liga 1, Liga 2, Liga 3 untuk memperbaiki pintu, pintu gerbang, posisi duduk, pagar,dan lain-lain sehingga keselamatan penonton dan supporter yg diutamakan,” katanya saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi menyebut gambaran problem dari tragedi tersebut jika dilihat dari segi stadion adalah pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada.
Pihaknya juga membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menyelesaikan tugas utama dalam mencari penyebab tragedi dalam jangka waktu 1 bulan.
“Ini sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan,” jelas Presiden.
Jokowi menyoroti perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia dari seluruh sisi. Terlebih, lanjutnya, FIFA akan turun tangan membantu Indonesia dalam hal tersebut.
“Beliau (Presiden FIFA) menyampaikan FIFA siap untuk membantu memperbaiki manajemen yang ada. Saya kira kita memang perlu untuk evaluasi total, semuanya, baik dari manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan, semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yg terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi,” tandas Jokowi. (mon)
(zend)