SOLO, solotrust.com - Pura Mangkunegaran melakukan Memorandum of Understanding (MoU) alias penandatangan kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB-UNS), Jumat (7/10) pagi bertempat di Gedung Suharno, FIB UNS. Kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan kebudayaan Mangkunegaran.
Kerja sama Pura Mangkunegaran dan FIB UNS itu difokuskan pada tiga bidang yakni penelitian, pengabdian, dan penerjemahan arsip Mangkunegaran dalam berbagai bahasa; baik Jawa, Belanda, Inggris, Jerman, dan lainnya. Kerja sama itu akan melibatkan akademisi-akademisi dari Program Studi Ilmu Sejarah FIB UNS.
Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Sejarah FIB UNS, Susanto pihaknya akan pro-aktif dalam kerja sama tersebut. Termasuk rencananya dalam membangun pusat studi kebudayaan di Pura Mangkunegaran.
"Kita akan pro aktif, misal kita ada event tertentu. Dan rencana membangun pusat studi Mangkunegaran, jadi tetap di sana (Pura Mangkunegaran) tetapi kita yang mempelopori dengan misalnya seminar-seminar, untuk mengenalkan (Mangkunegaran) ke pihak luar. Itu dilakukan dalam rangka perjanjian ini," papar Susanto, Jumat (7/10) usai acara.
"Pelaksana perjanjian kerja sama itu Prodi Ilmu sejarah, tetapi meliputi banyak hal," tambahnya.
Diungkapkan, ke depan pihaknya juga akan melakukan pengembangan di bidang-bidang lain, di luar tiga bidang pokok tersebut. Salah satu kemungkinan itu ialah, FIB UNS akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan event di Pura Mangkunegaran.
"Tidak menutup kemungkinan kerja sama di bidang lain seperti pameran, kemudian membantu SDM di sini untuk Mangkunegaran, kemungkinan tahun depan akan ada Pangetan Adeging Mangkunegaran (Peringatan Berdirinya Mangkunegaran). Tadi sudah disinggung, kita akan membantu SDM untuk itu," ungkapnya.
Pemimpin Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X mengungkapkan, kerja sama dengan UNS ini merupakan pematangan rencana yang sudah dilakukan jauh-jauh silam, bahkan sejak era kepemimpian MN IX.
"Rencana ini sebetulnya kami bangun mungkin sejak era Covid, saat itu dengan almarhum Romo (Mangkunegara IX) kami dulu banyak berdiskusi, saya dulu lebih membantu untuk Romo," ungkap MN X usia acara, Jumat (7/10).
Pemantapan rencana melalui MoU dengan UNS ini dilakukan demi terus melestarikan kehudayaan Jawa terkhusus Mangkunegaran. Menurutnya, pelestarian budaya menjadi tanggung jawab bersama. Baginya, Pembangunan sense of belongs alias rasa kepemilikan itu mesti diupayakan.
"Dengan teman-teman UNS yang saya percaya juga salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia tentu dan sama-sama dari Solo. Jadi ini suatu sinergi luar biasa untuk sama-sama menguri-uri budaya, melestarikan budaya dan kita kembangkan bersama. Karena kami percaya melestarikan budaya tidak bisa sendirian, itu sesuatu yang kita lakukan bersama-sama, harapannya hari ini menjadi langkah awal untuk mencapai itu," ucapnya.
"Ke depannya kita bisa mencintai dan mempunyai rasa kepemilikan lagi terhadap kebudayaan untuk kita tingkatkan kembali," tambah MN X.
Diharapkan, selain tetap lestari dan diuri-uri, kebudayaan Mangkunegaran akan terus berkembang dan akan terus memberikan sumbangsih bagi masyarakat luas.
"Itu yang kita lakukan, bagaimana terus berkembang, lestari, hidup, dan bisa lebih berkontribusi bagi masyarakat luas lewat kebudayaan," pungkasnya. (dks)
(zend)