SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan bantuan kepada SD Muhammadiyah 1 yang telah didirikan sejak 1958.
Bantuan berwujud pembangunan ruang guru dan perpustakaan di SD bersejarah dan tertua, berlokasi di Jalan Mangga, Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan bentuk bantuan ini adalah kolaborasi Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang untuk mendorong proses pendidikan bisa berjalan lancar.
"Ini sebagai wujud bahwa kami pemerintah provinsi dan pemerintah kota peduli dan mendorong proses belajar bisa berjalan dengan baik," ungkapnya kepada solotrust.com, Minggu (09/10/2022).
Mbak Ita, panggilan akrabnya, telah menerima berbagai masukan dari sekolah dan warga sekitar mengenai titik lokasi terkendala terkait arus kendaraan yang kurang nyaman. Dirinya memberikan dukungan mengenai persoalan yang ada. Pada Senin ini, pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melakukan survei di SD Muhammadiyah 1.
"Tentu kami akan support (dukung-red) terkait persoalan-persoalan yang ada. Tentu satu per satu kami lihat mana yang paling urgent akan diprioritaskan, dan yang lainnya akan kita bicarakan bersama," tambahnya.
Pada acara Mukhtamar Muhammadiyah ke-48 sekaligus tasyakuran benah ruang SD Muhammadiyah 1 Semarang, Ketua Pelaksana Muktamar, M Amiruddin Aziz mengungkapkan SD Muhammadiyah 1 mempunyai 74 siswa yang menginduk 19 anak dan 18 anak dari SD Aisiyah.
Sekolah dengan dua kapling lahan seluas 422 meter persegi ini memiliki peserta didik 111 siswa dan sudah menerapkan pembiayaan gratis. Dirinya meminta bantuan kepada Wakil Wali Kota Semarang mengenai persoalan antar jemput siswa yang terkendala akibat kemacetan arus kendaraan di depan gerbang sekolah.
"Ini mohon diberi solusi agar antar jemput anak tidak mengganggu lalu lintas," pinta M Amiruddin Aziz di acara Mukhtamar Muhammadiyah ke-78.
Di lain sisi, Ketua PCNU Semarang Selatan, Ain Jumai, menjelaskan SD Muhammadiyah 1 merupakan SD bersejarah dan tertua pada 1958.
Dirinya mengatakan, rehabilitasi bangunan sekolah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi sebesar Rp50 juta dan pemkot Rp15 juta. Renovasi dilakukan dengan cara recycle. (fjr)
(and_)