SOLO, solotrust.com - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) RI tengah melakukan seleksi untuk imam dan muazin di Masjid Sheikh Zayed Gilingan, Banjarsari, Solo yang kini sudah menyelesaikan 91 persen pembangunan.
Kepala Kantor Kemenag Solo, Hidayat Maskur mengatakan pihaknya menyiapkan masing-masing dua imam dan dua muazin untuk masjid tersebut.
"Bisa sendiri atau ada second line atau pendamping, idealnya dua. Untuk imam dan muazin kita siapkan dua," terang Hidayat kepada wartawan, Rabu (19/10) pagi.
Hidayat mengungkapkan, untuk imam pihaknya memberi pesyaratan seorang hafiz atau penghapal Al-Quran, memiliki rekam jejak, ahlak, serta suara yang baik. Sedangkan, untuk muazin pihaknya menekankan pada persyaratan suara merdu.
“Kalau muadzin kita kedepankan suara, tentu mencari suara yang terbaik, lalu kita juga pertimbangkan jejak rekam juga, kemudian akhlaknya terus sama," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan mencarikan imam dan muazin terbaik, setidaknya se-provinsi Jawa Tengah (Jateng). Salah satu opsinya, pihaknya akan memilih dari Festival Masjid Nasional.
"Di Pameran Masjid anasional itu kan ada muazin kita coba juga kolaborasi kalau memungkinkan kita tarik ke sini," ungkapnya.
Sementara itu, ke depan Kemenag akan melakukan penggelolaan masjid tersebut. Ia menyebut, penggelolaan itu akan dilakukan secara kolaboratif dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Untuk pengelolaannya Insya Allah bersama-sama terlebih gedung sebesar inj, di antara Pemkot dan Kemenag nanti kolaborasi untuk menggelola ini," ujarnya.
Masjid Sheikh Zayed rencanannya akan diresmikan 17 November tahun ini. Masjid itu diperkirakan dapat menampung maksimal 12 ribu jemaah hingga area halaman.
"Seandainya besok pas hari raya kita bisa muat 12 ribu orang, atau maksimalnya sampai luar, Insya Allah kita menghitungnya ukuran dewasa, jadi bisa lebih banyak kalau untuk anak-anak dan lainnya," paparnya. (dks)
(zend)