SOLO, solotrust.com - Jajaran Polresta Solo tak mau gegabah menyikapi persoalan obat sirop anak diduga mengandung bahan-bahan pemicu gagal ginjal akut. Pihak kepolisian juga tak punya wewenang untuk melakukan penyitaan barang bukti.
Hal ini ditegaskan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, Selasa (25/10/2022).
"Tentu kami akan mengikuti petunjuk dan arahan dari satuan atas. Artinya kami tidak gegabah, kami tidak mau gagal untuk melakukan tindakan-tindakan kepolisian yang justru akan membuat gaduh masyarakat," jelasnya, saat dijumpai awak media di Mapolresta Solo.
Kendati demikian, Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan bukan berarti jajarannya tutup mata menyikapi masalah ini. Upaya-upaya sosialisasi terus dilaksanakan, termasuk pemantauan apotek di Kota Bengawan.
"Beberapa waktu kemarin, kami menurunkan dari Satuan Reskrim untuk berkoordinasi dengan apotek-apotek. Tujuannya bukan untuk melakukan penyitaan atau pun pengamanan beberapa sirop yang diduga atau terindikasi, tapi kami lebih mengimbau kepada apotek-apotek. Sebab apotek tentunya lebih tahu karena farmasi, mereka yang membidangi bidang itu. Kami minta dengan suka rela untuk menyimpan atau menurunkan (obat sirop anak) dari etalase penjualan," ujarnya.
Menurut Kombes Pol Iwan Saktiadi, pedagang obat dan apotek sebagai garda depan yang paham mengenai bidang farmasi dapat menyosialisasikan penggunaan obat kepada masyarakat. Edukasi perlu disampaikan agar masyarakat tak keliru masih menonsumsi obat sirop.
"Harapannya agar masyarakat mengerti dan memahami bahwa obat-obat itu telah ditetapkan pemerintah menjadi obat-obat yang tidak untuk dikonsumsi sambil menunggu perkembangan dari pemerintah," ungkap dia.
Pada Kamis (27/10/2022) lusa, Polresta Solo juga akan mengundang pihak Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Solo bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, perwakilan pengusaha apotek, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Solo untuk konsolidiasi menyikapi hal itu.
"Rencana lusa akan kami kumpulkan di sini semua pihak terkait agar kita, seluruh stakeholder terkait memiliki visi dan misi yang sama dalam menyikapi situasi saat ini. Jangan sampai terjadi perbedaan suara," tukasnya. (riz)
(and_)