WONOGIRI, solotrust.com - Budidaya tanaman porang belakangan banyak dilakukan petani lantaran secara ekonomi memiliki harga jual tinggi. Mereka umumnya membudidayakan porang dengan cara pembibitan dari potongan umbi batang, umbi yang telah memiliki titik pertumbuhan dan umbi katak yang lainnya bisa dari biji bunga secara langsung.
Hasil budidaya tanaman porang memang cukup menggiurkan. Betapa tidak, panen dari tanaman ini bisa mendatangkan omzet hingga miliaran rupiah.
Ya, porang memang menjadi primadona tersendiri di kalangan petani. Hasil dari tanaman ini memiliki nilai jual Rp10 ribu per kilogram.
Budidaya porang sendiri tak butuh lahan luas. Selain itu, tanaman ini juga bisa ditanam pada jenis tanah apa saja.
Sebagian petani dan masyarakat umumnya hanya menikmati hasil dari manfaat porang. Sejatinya porang memiliki banyak kegunaan, di antaranya bisa dijadikan bahan pangan, bahan baku kosmetik, bahan baku obat obatan hingga makanan.
Apabila ingin mendapatkan hasil ekstra dalam budidaya porang perlu aplikasi pupuk organik dan disirami dengan air cukup serta penjarangan. Tak kalah penting, perlu diperhatikan pula pembersihan gulma di sekitar tanaman serta mewaspadai hama.
Tanaman porang bisa dipanen dalam jangka waktu dua tahun. Budidaya porang bisa jadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Karenanya untuk memperoleh banyak keuntungan perlu melakukan riset dan percobaan agar hasilnya memuaskan. (nila)
(and_)