SOLO, solotrust.com - Asosiasi Pengukir Asmat rela datang jauh-jauh ke resepsi putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono. Mereka mengaku ingin mempersembahkan tarian dan hadiah kepada presiden dan mempelai.
Berangkat dari rasa kagumnya dan keinginan berterima kasih kepada Presiden Jokowi, Ketua Asosiasi Pengukir Asmat Paskalis Wakat mengaku menempuh perjalanan selama dua pekan menggunakan kapal laut. Ia berlabuh bersama enam orang kawannya. Selama di Solo, mereka menginap di Kabupaten Karanganyar.
"Luar biasa hari ini ketemu Pak Jokowi langsung. Kami punya mimpi harus ketemu langsung, hari ini terjadi. Presiden yang sudah luar biasa pembangunannya sampai di Papua, dan itu kenyataan," ungkap Paskalis.
Pada hari H acara tasyakuran Kaesang-Erina, Paskalis bersama kelompoknya mengenakan pakaian adat khas Suku Asmat lengkap dengan riasan Wasse mbi.
Ia telah menampilkan tarian dan nyanyian di Car Free Day, sesaat sebelum kirab Kaesang-Erina dan keluarga Presiden Jokowi tiba. Ia mengaku berhasil berjumpa dengan Jokowi saat kirab.
"Pak Jokowi bilang 'terima kasih bisa hadir di tmpat ini'," ungkapnya.
Selain ingin mempersembahkan penampilan tarian dan nyanyian, mereka ingin memberi buah tangan kepada mempelai berupa tas noken.
"Kami punya keinginan untuk bertemu kedua mempelai, Kaesang dengan Erina. Kami mau kasih oleh-oleh dari Papua, (Suku) Asmat. Noken (tas khas Papua) ini (dengan bahan) daun sagu muda, bulu2 kasuari, (biji-bijian jali)," ungkapnya.
Kedatangannya sekaligus memperkenalkan budaya Suku Asmat. Selain itu, Paskalis juga menyampaikan selamat kepada kedua mempelai.
"Kami datang promosi budaya. Dari sekian besar Papua itu kami Asmat ada di sini mewakili semua. Ya ucapan selamat buat Kaesang dan Erina, semoga memasuki keluarga yang bahagia, luar biasa," tukasnya. (riz)
(Wd)