Serba serbi

Kemlu Dorong Pemanfaatan Ekonomi Digital untuk Pariwisata Raja Ampat

Wisata & Kuliner

23 Maret 2018 14:10 WIB

Raja Ampat (dok Indonesiad.com)

SOLO. solotrust.com - Papua Barat diberkahi dengan keindahan alam luar biasa yang berpotensi tinggi untuk meningkatkan manfaat ekonomi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Raja Ampat ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata nasional atau dikenal sebagai 10 Bali Baru.

Saat ini, pemerintah pusat tengah gencar menggenjot pembangunan infrastruktur di Sorong dan Raja Ampat. Sorong sebagai nadi Papua Barat merupakan akses menuju  Kabupaten Raja Ampat yang merupakan destinasi utama di Papua Barat. 'The lost paradise' adalah ungkapan yang diberikan banyak orang untuk mengungkapkan keindahan Raja Ampat.



Dilansir dari laman kemlu.go.id, kemarin (22/3/2018), bertempat di Universitas Muhammadiyah Sorong pada Senin (19/3/2018) dan Kantor Kabupaten Raja Ampat pada Rabu (21/3/2018), kepala daerah Provinsi Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat, dan rektor Universitas Muhammadiyah menyukseskan rangkaian kuliah umum, diskusi interaktif, serta pelatihan terkait digital economy.

Kegiatan tersebut terselenggara melalui kerja sama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koperasi dan UMKM, Google Indonesia melalui program Gapura Digital, civitas akademika, kalangan bisnis maupun UMKM yang berpotensi tinggi.

Mengusung tema “Pemanfaatan Digital Ekonomi untuk meningkatkan Daya Saing UMKM Pariwisata dalam Rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN", diharapkan melalui program ini sektor UMKM Indonesia dan Papua Barat khususnya dapat memperoleh pengetahuan, praktik bisnis, serta pemanfataan digital economy secara maksimal untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Potensi besar ini perlu kita aktualisasikan menjadi program-program riil, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)) maupun kebijakan ekonomi sub-kawasan," kata Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, Ridwan Hassan.

Pembangunan infrastruktur yang tepat, peningkatan sumber daya manusia yang handal, serta penyusunan kerangka hukum dan kebijakan yang efektif merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk memajukan Pariwisata di Papua Barat.

Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berketahanan tinggi, pengembangan UMKM lokal juga tak kalah pentingnya.

Gubernur Papua Barat menyampaikan kesiapan dan persiapan provinsi Papua Barat melalui peningkatan kualitas pariwisata dan pembangunan konektifitas terpadu.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Dr Hermanto Suaib MM mengharapkan keseriusan mahasiswa untuk menciptakan teknologi dan ekonomi baru untuk memaksimalkan kegiatan ekonomi di Papua Barat.

Hal ini diharapkan dapat menghidupkan kembali koperasi mahasiswa dan melanjutkan kegiatan berwirausaha seperti yang selama ini sudah dilakukan untuk membantu masyarakat lokal yang memiliki usaha kecil dan menengah untuk merambah pasar yang lebih luas.

“Tenaga kerja di Indonesia 96% merupakan pelaku UMKM. Salah satu usaha Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan UMKM pariwisata di Indonesia adalah dengan mengembangkan pembangunan lembaga pariwisata di beberapa desa sehingga menjadikan desa tersebut desa wisata," tutur Eko Adi Priyono selaku perwakilan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut antara lain adalah dengan mengelola keindahan dan kerbersihan desa tersebut yang selanjutnya dengan mengelola mindset masyarakat lokal dengan baik. Kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan masyarakat lokal karena dapat membangun UKM di desa tersebut seperti usaha kuliner, tour guide, dan home stay mengingat wisatawan Eropa saat ini lebih memilih untuk tinggal di home stay dibandingkan di hotel.

Di sisi lain, Google Indonesia melalui program Gapura Digital memberikan informasi kepada mahasiswa yang juga pelaku UMKM di Papua Barat untuk menampilkan bisnis yang mereka miliki di Google dengan mengoptimalkan fitur Google Bisnisku.

Ya, konsep strategis pemanfataan digital economy di UMKM Pariwisata ini tentunya akan menjadi optimal dengan pemanfaatan teknologi yang tepat serta akses keuangan yang memudahkan pelaku UMKM pariwisata.

Bisnis online atau digital disarankan karena pasarnya lebih luas, pelanggan kini lebih banyak berada di dunia maya dengan 132.7 juta pengguna internet di Indonesia.

Selain itu, orang akan lebih mengenal produk yang dijual karena 69% orang Indonesia mencari informasi tentang suatu produk melalui internet. Melalui usaha online UMKM, pelaku bisnis akan menemukan pelanggan baru, meningkatkan efektifitas kerja, serta mengembangkan peluang bisnis.

Di ASEAN, secara statistik UMKM Indonesia memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi dengan jumlah UMKM terbanyak dengan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 96.7%.

Hal menariknya adalah penggunaan teknologi online (e-commerce) oleh UMKM Indonesia masih tergolong rendah. Per 2017, dari 59,2 juta pelaku UKM hanya 3,79 juta pelaku (6.4%) yang menggunakannya. Diharapkan dengan tersusunnya platform yang komprehensif namun fleksibel, sektor UMKM dan pariwisata dapat meningkatkan daya saing Indonesia di ASEAN. (Lin)

(way)