Hard News

Rakerwil AMSI Jateng, 11 Media Baru Bergabung jadi Anggota

Jateng & DIY

1 Maret 2023 10:27 WIB

Rapat kerja Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Tengah (AMSI Jateng) berlangsung di Kota Solo, Selasa (28/02/2023).

SOLO, solotrust.com – Rapat kerja Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Tengah (AMSI Jateng) berlangsung di Kota Solo, Selasa (28/02/2023). Raker ini selain membicarakan program kerja setahun, juga menerima sebelas media siber di Jawa Tengah bergabung ke AMSI.

Ketua AMSI Jateng, Nurkholis, mengatakan media-media baru ini telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai anggota.



"Nantinya akan kami bawa ke AMSI pusat untuk mendapatkan nomor anggota,” tambahnya dalam forum raker.

Kesebelas media anggota baru AMSI itu masing-masing MettaNews.id (Solo), Joglosemarnews.com (Solo), Panturapos.com (Semarang), Radarbanyumas.co.id (Purwokerto), Antarajateng.com (Semarang), SOClife.com (Solo), Kabarjawa.com (Semarang), Indoraya.news (Semarang), Kuasakata.com (Semarang), Kebumenekspres.com (Kebumen), dan Banyumasekspres.com (Banyumas).

Nurkholis menyebut, ada sejumlah program kerja di 2023, di antaranya pelatihan Search Engine Optimation (SEO), Jateng Digital Award, dan Jateng Digital Conference. AMSI Jateng juga akan menggelar konferensi wilayah untuk memilih pengurus baru, mengingat masa kepengurusan habis tahun ini.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut yang hadir di Solo bersama sejumlah pengurus pusat AMSI memaparkan, kondisi industri media saat ini masih terbelit perubahan lanskap tak menguntungkan.

“Kami para pemimpin media pasti bisa merasakan saat ini industri media makin less manusia. Dari hulu ke hilir keterlibatan manusia makin terdesak teknologi. Sejauh ini, artificial inteligence tidak bisa menginjeksikan moral ke dalam sistemnya. Tinggal itu keunggulan kita,” ungkap Wens.

Tantangan sebagai pengelola media, menurutnya saat ini bagaimana bisa menyajikan konten berkualitas, namun di lain sisi bisnis tetap sehat.

“Misalnya, eksplorasi data dalam industri berita jauh lebih powerful daripada sekadar jualan huruf. Sekarang ini banyak brand butuh konten lokal dan ini bisa menjadi pilihan media di daerah. Masih banyak cara untuk bertahan sambil kita berupaya mengubah ekosistem yang tidak sehat sekarang ini ke arah lebih baik,” pesan Wens.

(and_)