Hard News

DKPP Solo Temukan 18 Sapi Kurban Berpenyakit dan Belum Cukup Umur

Jateng & DIY

20 Juni 2023 18:03 WIB

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Solo melakukan pengecekan hewan kurban di lokasi penampungan, Selasa (20/06/2023)

SOLO, solotrust.com - Jelang Hari Raya Iduladha 1444 H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Solo melakukan pengecekan hewan kurban di dua lokasi penampungan, Selasa (20/06/2023).

Lokasi disasar, yakni penampungan hewan kurban di Kelurahan Panjang dan Kelurahan Mojosongo. Kepala DKPP Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarsoko, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, ada temuan kasus penyakit sapi, di antaranya kaskadu atau penyakit kulit yang menyebabkan luka di sekitar mata, pilek, kutu, dan scabies.



"Ini ada beberapa temuan yang di Pajang kaskado dua ekor, Mojosongo ada tujuh. Sapi yang ada kutu ada dua di Pajang dan Mojosongo ada. Lalu yang bilingual ada satu di Pajang, pilek tiga ekor, penyakit kulit tiga ekor," urainya, usai pemeriksaan di Mojosongo.

Selain beberapa temuan itu, DKPP juga menemukan hewan kurban masuk kategori belum cukup umur, sehingga belum sah untuk dijadikan hewan kurban.

"Di Mojosongo ada tiga yang belum cukup umur, Pajang satu. Artinya belum sah untuk dilakukan pemotongan secara kurban, minimal usia dua tahun untuk sapi dan kambing satu tahun," terang Eko Nugroho Isbandijarsoko.

DKPP Kota Solo meminta kepada pemilik penampungan hewan kurban agar tidak menjual hewan-hewan tak memenuhi syarat. Pasalnya, hal itu tidak memenuhi syari sebagai hewan layak kurban.

"Hewan yang tidak memenuhi syarat sebaiknya tidak dijual, Kalau secara fisik sehat, secara syari belum memenuhi syarat," beber Eko Nugroho Isbandijarsoko.

Adapun untuk teknis pemeriksaan, DKPP Kota Solo melihat umur hewan kurban melalui gigi hewan. Selain itu juga DKPP Kota Solo melakukan penyemprotan diinfeksi dan penyuntikan hewan kurban.

"Pemeriksaan dilakukan sejak beberapa hari lalu hingga hari H sebelum pemotongan dan setelah pemotongan. Saat ini ada 17 penampungan hewan kurban," tukasnya.

Sedikitnya ada 60 petugas diterjunkan untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban, baik sapi maupun kambing.

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman masyarakat terhadap hewan kurban yang nantinya akan dikonsumsi saat Hari Raya Iduladha 2023.

Sementara itu, penanggung jawab usaha hewan kurban M9 Mojosongo, Muhson, mengatakan pihaknya akan mengganti hewan kurban untuk yang tidak memenuhi syarat dan sudah terjual.

"Kalau sekiranya nanti pas mau dikirim kok tidak sehat kurang dua hari tiga hari pemiliknya saya suruh ke sini, nanti diganti. Kalau secara fisik kalau dulu itu sehat, tapi tidak memenuhi syarat, tapi ada kekurangan nanti kami kirim dan disuruh milih. Nanti kan barangnya ada stok untuk persiapan penggantinya," ungkap Muhson. (riz)

(and_)