Hard News

Pemkab Demak Berharap Keunikan Tradisi Abon-abon jadi Daya Tarik Pariwisata

Jateng & DIY

29 Juni 2023 07:33 WIB

Bupati Demak, Eistianah dan ahli waris Sunan Kalijaga pada acara tradisi abon-abon di Pendopo Notobratan, Kasepuhan Kadilangu Demak, Rabu (28/06/2023)

DEMAK, solotrust.com - Kasepuhan ahli waris Sunan Kalijaga menggelar tradisi abon-abon di Pendopo Notobratan, Kasepuhan Kadilangu Demak, Rabu (28/06/2023). Acara Abon-abon merupakan penyerahan minyak kelapa, dibawa dari Keraton Surakarta untuk menjamasi pusaka peninggalan Sunan Kalijaga berupa Kotang Ontokusumo dan Keris Kiai Carubuk. Tradisi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Grebek Besar Kabupaten Demak 2023.
 
Di siang itu, rombongan dari Keraton Surakarta hadir memasuki pendopo dan disambut bupati Demak beserta sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Penyerahan diterima langsung ahli Waris Kadilangu dan bupati Demak. 
 
Bupati Demak Eisti'anah dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Keluarga besar ahli waris Sunan Kalijaga dan Kasunanan Surakarta telah melibatkan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak di acara abon-abon ini. 
 
Dirinya mengajak semua pihak untuk meningkatkan pariwisata di Demak dengan menjaga kelestarian budaya abon abon ini bisa dinikmati generasi berikutnya.
 
"Abon-abon menjadi tradisi tahunan di Kabupaten Demak, namun ini kali pertama pemkab dilibatkan dalam tradisi ini. Kami harap bisa meningkatkan pariwisata di Demak," ungkapnya seusai acara Abon-abon.
 
Sementara itu, Ketua Yayasan Kalijaga Kadilangu, Raden Kristiawan Saputra, menjelaskan awal mula tradisi abon-abon yang masih berlangsung hingga saat ini. Menurut sejarah, pusaka Sunan Kalijaga selalu dijamasi setiap 10 Zulhijah. 
 
Kotang Ontokusumo dan Keris Kiai Carubuk tidak hanya digunakan Sunan Kalijaga sehingga perlu dijaga dengan menjamasi secara khusus.
 
"Minyak diambil dari kelapa yang menghadap ke Timur dan tidak boleh jatuh, harus diturunkan satu per satu supaya terjaga kebersihannya,” ungkapnya. (fjr)

(and_)