SOLO, solotrust.com - Kota Solo memiliki sejumlah objek wisata menarik buat dikunjungi, salah satunya Museum Radya Pustaka.
Namun tahukah kamu jika destinasi wisata ini merupakan museum tertua di Indonesia? Ya, tempat yang digunakan untuk menyimpan benda-benda bersejarah ini didirikan pada 28 Oktober 1890 pada masa Sinuhun PB IX.
Merangkum berbagai sumber, Museum Radya Pustaka didirikan KRA Sosrodiningrat IV di Kepatihan Surakarta. Dalam perjalanannya, bangunan ini kemudian dipindah ke Loji Kadipolo yang dibeli PB IX dari Johannes Busselaar, seorang warga Belanda pada awal 1913 dan diganti namanya menjadi Museum Radya Pustaka.
Salah satu ikon wisata Kota Solo ini berada di Jalan Slamet Riyadi, satu kompleks dengan Taman Sriwedari. Ada banyak koleksi buku atau naskah kuno disimpan di Museum Radya Pustaka.
Beberapa koleksi museum juga pernah dipamerkan di berbagai negara. Di antara benda bersejarah tak ternilai harganya, seperti relung rambut Sang Buddha, patung Avalokiteswara, Rajamala, dan masih banyak lagi.
Nah, jika kamu pengin masuk ke Museum Radya Pustaka jangan khawatir bakal menguras kantong. Perlu diketahui guys, tak ada biaya sepeser pun alias gratis. Kamu cuma diminta mengisi buku tamu/kunjungan saja untuk masuk museum.
Di bagian halaman museum terdapat patung Ranggawarsita yang diresmikan Presiden pertama Ir Soekarno pada 11 November 1953.
Sementara di bagian dalam ada beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah, seperti keris, senjata, gamelan, topeng, wayang, uang kuno, piring sewon, hingga maket makam raja-raja Imogiri.
Sebagai tempat wisata, Museum Radya Pustaka mempunyai daya tarik tersendiri, di antaranya kamu bisa melihat koleksi barang kuno dan barang bersejarah, sarana untuk belajar sejarah, serta termasuk bangunan vintage estetik.
So, daripada penasaran, yuk nikmati serunya berkunjung dan belajar ke Museum Radya Pustaka!
*) Penulis: Ade Dama Mayarani/Nadia Rahma Putri
(and_)