PALEMBANG, solotrust.com – Pemerintah telah menyiapkan blanko KTP elektronik (E-KTP) guna mengakomodasi 2,2 juta pemilih pemula mencoblos, saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) nanti.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui masih ada 2,2 juta pemilih di pemilihan kepala daerah (Pilkada) belum merekam datanya. Mereka adalah para pemilih pemula, sebagian di antaranya baru berusia 17 tahun saat hari pemungutan suara.
"Ada pemilih pemula yang pada H pencoblosan pilkada ini antara 2,2 juta. Ini kan sekarang belum merekam karena dia belum dewasa dan belum masuk DPT (daftar pemilih tetap), tapi datanya sudah ada," kata Tjahjo Kumolo, usai memberi kuliah umum di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sabtu (31/03/2018), dilansir dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri RI, kemendagri.go.id.
Menurutnya, para pemilih pemula sudah terdata. Hanya saja, banyak di antaranya belum berusia 17 tahun. Pemerintah sendiri tentu akan berupaya seoptimal mungkin agar hak pilih mereka bisa terjamin.
"Kalau memang memungkinkan ada perekaman cepat atau ada data surat keterangan yang bersangkutan hari H-nya sudah terakomodasi, sehingga sudah diakomodir, walaupun nama yang bersangkutan belum masuk di DPT per TPS. Ini juga bagian persiapan kami untuk pilpres dan pemilu serentak yang di mana persyaratannya harus KTP elektronik," tutur Tjahjo Kumolo.
Diakui, hal demikian menjadi permasalahan tersendiri sebab ada sekira 15 juta remaja masuk ke usia dewasa pertahun. Khusus Pilkada 2018, ada 2,2 juta pemilih pemula sudah dilakukan pendataan. Banyak di antaranya pada hari H pencoblosan telah memasuki usia dewasa dan mempunyai hak pilih.
"Kami sudah mencari jalan keluar yang baik dengan KPU supaya jangan sampai hak suara adik-adik yang masuk dewasa nanti tidak hilang. Sosialisasi kita teruskan, tapi ke dalam kami juga mempersiapkan diri, mempersiapkan blanko yang sudah 2 juta ini," kata dia.
Dengan persiapan ini, lanjut Tjahjo Kumolo, para pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutqan suara (TPS).
"Jangan sampai hari H-nya dia minta hak untuk menggunakan hak pilih. Kami mau konsen yang Pilkada, yang 2,2 juta pemilih pemula artinya terdata, tapi belum masuk ke DPT karena hari dewasanya pada hari tanggal pencoblosan," pungkasnya.
(and)