Ekonomi & Bisnis

Mengintip Usaha Produksi Cincau Hitam di Klaten, Omzetnya Menggiurkan

Ekonomi & Bisnis

10 Agustus 2023 09:09 WIB

Cincau hitam hasil produksi Tria dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan. (Foto: Dok. solotrust.com/Ade Dama

KLATEN, solotrust.com - Cincau hitam merupakan salah satu di antara menu biasa dikonsumsi saat berbuka puasa. Cincau hitam umumnya dipotong dadu atau diserut kemudian dicampurkan ke dalam potongan buah atau bahan minuman lainnya. 
 
Di Kabupaten Klaten, tepatnya Desa Kwarasan, ada usaha rumahan yang sudah 19 tahun lamanya memproduksi cincau hitam. Usaha milik Tria ini berawal dari menjual bahan mentah cincau hitam. 
 
"Awalnya penjual bahan mentah untuk dikirim ke Tangerang, Jakarta, Sumatra, lalu kami coba masak dan akhirnya bisa," ungkapnya, saat ditemui solotrust.com, Selasa (08/08/2023). 
 
Adapun bahan digunakan untuk membuat cincau hitam, yakni daun cincau, tepung tapioka atau pati, dan air. 
 
Tria menjelaskan, cara pembuatan cincau hitam ini dimulai dari merebus daun cincau selama satu jam. Setelah proses perebusan daun cincau, selanjutnya dilakukan penyaringan. 
 
"Setelah disaring, lalu naik ke atas dulu, ke penampungan habis itu turun ke bawah, proses pengadukan," jelasnya.
 
Proses pengadukan, yakni pencampuran sari daun cincau dengan bahan baku tepung tapioka. Setelah proses tersebut, tahap selanjutnya dicetak di kaleng-kaleng lalu didiamkan hingga menjadi cincau hitam. Biasanya dalam dua hari atau tiga hari sekali, Tria bisa memproduksi sekira seratus kaleng cincau hitam. 
 
"Kalau puasa kami bisa ngeluarin seribu kaleng cincau hitam," ungkapnya. 
 
Dalam proses produksi cincau hitam, Tria dibantu dua karyawan sebagai sopir dan juru masak. 
 
"Kalau puasa karyawannya banyak, masaknya 24 jam, jadi butuh 30 orang, " sebutnya. 
 
Satu kaleng cincau hitam dijual dengan harga Rp50 ribu. Dalam pemasarannya, Tria mengaku bisa meraup omzet sekira Rp1,5 juta hingga Rp2 juta setiap hari. 
 
Kendati pendapatan cukup menggiurkan, namun dalam proses produksinya bukan berarti tanpa kendala. Salah satu problemanya, yakni saat mati listrik. 
 
"Kalau mati listrik, hancur masakannya karena sudah terlanjur tepungnya dicampur, jadi menggumpal. Terus nantinya nggak bisa dipotong, jadi dibuang," terang Tria.
 
*) Reporter: Ade Dama dan Nadia Rahma

(and_)

Berita Terkait

Es Puter Masih Eksis hingga Kini, Pertahankan Produksi secara Tradisional

Tuna Rungu di Boyolali Ikuti Pembekalan Kesehatan Reproduksi dan Tertib Lalu Lintas

Produksi Minyak Pertamina Meningkat 10%

Serial Stranger Things Musim Kelima Mulai Masuk Proses Produksi

Polisi Bongkar Rumah Produksi Film Dewasa, Raup Keuntungan Rp500 Juta

Mengintip Produksi Karak di Desa Gadingan Mojolaban, sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Hibah RisetMu Pengabdian kepada Masyarakat UMKLA SEGARATA Dorong Gaya Hidup Sehat dan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Milad ke-3, UMKLA Gelar Khitan Modern Gratis dengan Teknologi Laser

Penanaman Tanaman Buah dan Pohon Jarak Tandai Gebyar Toleransi di Klaten

UMY Hibahkan Mobil All New Avanza 2024 untuk Universitas Muhammadiyah Klaten

Tim PkM UNU Surakarta Berdayakan Industri Pengecoran Logam Teknik Metal Perkasa

Universitas Muhammadiyah Klaten Tingkatkan Branding Bareng LAUTMU, 30 Ambulans Berstiker UMKLA

Anniversary ke-9 DRW Skincare Dimeriahkan Festival Jepang dan Konser Sheila On 7

Ini Dia 5 Bahaya Bermain Judi Online yang Perlu Kamu Ketahui

Outlet Rocket Chicken Terus Bertambah, Jumlahnya Tembus 1340 Cabang

Thailand Masters 2024: 2 Pasangn Ganda Putri Indonesia Melaju ke Babak 16 Besar

Sambut Tahun Baru, PLN Gelar Promo Tambah Daya hingga 5500 VA, hanya Rp271.023

Jangkau Pelosok, Samsat Budiman Permudah Pembayaran Pajak melalui BUM Desa

Mudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga Avtur di 37 Bandar Udara

Menengok Museum Keris Nusantara Solo, Menambah Wawasan sekaligus Menjaga Kelestarian Budaya

Hadapi Arus Mudik, DAMRI Buka Pemesanan Tiket Lebaran 2025, Harga Turun 10%

Munas Perpadi, Zulkifli Hasan Tekankan Harga Gabah dan Revitalisasi Pabrik

Disperindag Jateng Pantau Harga Sembako dan Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Daya Beli di Solo Tinggi, ARTUGO Kenalkan 2 Kompor Tanam Premium

Berita Lainnya