BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mulai memetakan sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih akibat kemarau panjang tahun ini.
Penyaluran air bersih tidak hanya diperuntukkan warga, namun juga menyelamatkan hewan ternak serta lahan pertanian. Demikian disampaikan Bupati Boyolali, M Said Hidayat usai memimpin apel siaga kebencanaan di lapangan Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk, Boyolali, Rabu (23/08/2023). Apel siaga kebencanaan diikuti unsur Polri, TNI, BPBD, Satpol PP serta organisasi kemasyarakatan di kecamatan setempat.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengatakan, musim kemarau tahun ini ada enam kecamatan mengalami kekurangan air bersih. Pihaknya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemetaan wilayah kecamatan lain mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih.
“Dipetakan wilayah mana, kecamatan mana dipetakan, atau kecamatan mana yang ikut mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih,” katanya kepada wartawan.
Pemetaan air bersih tidak hanya untuk kebutuhan warga saja, namun juga mengarah pada kebutuhan air untuk lahan pertanian dan peternakan.
“Sampai saat ini ada enam kecamatan di Boyolali mengalami kekurangan air bersih. Kecamatan Tamansari, Musuk, Juwangi, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro, dan Wonosamodro,” urai M Said Hidayat.
Diutarakan, penanggulangan kebencanaan harus didasari rasa kebersamaan dari berbagai unsur instansi serta organisasi kemasyarakatan di wilayah setempat serta adanya semangat kegotongroyongan.
“Mari kita bersama mengatasi bencana kekeringan. Semua ikut terlibat, semangat kegotongroyongan ini harus dibangun sehingga mengatasi bencana kekeringan menjadi ringan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Suratno mengatakan, terkait bantuan air bersih ke sejumlah wilayah kecamatan mengalamai kekurangan air bersih, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan sesuai anggaran dari pemerintah.
“Kami akan mengikuti perkembangan yang ada sesuai dengan anggaran. Nah kemudian dari anggaran itu, kami melihat dampak kekeringan sampai kapan dan kami akan melihat penyikapanya,” kata dia.
Selain itu, dalam perkembangannya, BPBD juga akan melakukan koordinasi dengan perusahaan swasta serta badan usaha milik daerah (BUMD) di Boyolali.
“Kami akan mengkoordinasi dengan sejumlah perusahaan untuk program corporate social responsibility (CSR), BUMD yang ada di Boyolali. Kita saling bersinergi bagaimana membantu kekeringan tersebut,” ungkap Suratno.
Setelah melakukan apel bersama, secara simbolis bupati dan rombongan melakukan penyaluran air bersih kepada warga Kecamatan Tamansari. (jaka)
(and_)