SALATIGA, solotrust.com - PT Mandom Indonesia menggelar program Beauty dan Handsome Class menggandeng Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Kegiatan diikuti 300 lebih peserta ini berlangsung di balairung kampus setempat, Kamis (16/11/2023).
Manager Beauty Advisor Management Lady’s Cosmetic Mandom Indonesia, Nurhidayati, mengatakan mempersiapkan diri seperti grooming memiliki efek sangat besar dalam menunjang keberhasilan seseorang mendapat pekerjaan.
“First impression itu hanya first, tidak hanya second, third, or fourth hanya sekali itu, sehingga kesempatan itu harus maksimal. Kalau penampilan mereka sudah nyaman, itu pasti akan membuat lebih percaya diri. Dijamin hasilnya akan berbeda jika kita berbicara dengan kepercayaan diri,” jelasnya.
Nurhidayati mengungkapkan, masa kini penampilan begitu penting untuk menjadi modal bagi seseorang menapaki dunia kerja, sehingga Mandom Indonesia melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak.
“Kami bisa berkontribusi seperti itu karena kami juga punya banyak produk yang memang lebih kepada untuk grooming. Kami coba untuk matching-kan apa yang kami punya, kami sharing dengan memberikan CSR edukasi kepada teman-teman yang akan memasuki dunia kerja,” beber Nurhidayati.
Make Up Artist (MUA) Rosita Julia mengungkapkan, riasan diperlukan para mahasiswa adalah gaya natural tidak tebal, namun mampu memancarkan kecantikan alami.
“Ini penting banget ya, penampilan selalu yang pertama dilihat, jadi make up-nya antimenor, super tipis, tapi full coverage, lebih kelihatan glass skin dan clean,” kata dia.
Di lain sisi, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) UKSW Salatiga, Sampoerno menyambut baik kerja sama dengan PT Mandom Indonesia.
Program Beauty and Handsome Class disebutnya relevan dengan kebutuhan mahasiswa, khususnya jurusan Ilmu Komunikasi yang mengambil mata kuliah public speaking dan public relation.
“Kalau kita belajar komunikasi itu menyampaikan pesan verbal maupun nonverbal, bagaimana kita menjadi komunikator yang baik. Tutur kata dan penampilan diri kita juga menjadi pesan. Sebaik apa pun kalau kita tidak bisa merepresentasikan pesan, ya itu kurang efektif,” pungkas Sampoerno. (nas)
(and_)
